11 Merah

5 7 1
                                    

Pagi itu, Ratu Peri Morgana bangun awal sekali. Sebelumnya dia juga pernah melakukannya untuk melahirkan beberapa Peri Bunga di sekitar kota, yang akan memberitahunya saat ada penyusup.

Tujuan Morgana kali ini adalah untuk mencari tahu keberadaan Tanaquill, salah satu Peri yang dulu pernah sangat dekat dengannya. Melalui Ariel si Tikus Listrik, Morgana akan mengirimkan sinyal yang akan membuatnya bisa mengetahui keberadaan Peri itu. Dan melakukannya sambil berteleportasi akan sangat memudahkannya. Dia tidak ingin ada manusia yang melihatnya.

Ariel-pun menerima sinyal lemah dari Peri yang dicari, dan memberitahukannya kepada sang Ratu. Morgana langsung berteleportasi dan tiba di sebuah gua yang mengeluarkan hawa dingin.

"Ini kan.."

"Sarang Iblis Es, Ratuku."

"Aku pernah mendengar ceritanya dari si Rubah. Makhluk dunia bawah dengan kekuatan memanipulasi es yang muncul ke permukaan. Avalon hampir hancur hingga Merlin berhasil mengalahkannya."

"Itu cerita yang mengerikan."

"Kau yakin Tanaquill di dalam sana?" tanya Morgana.

"Ya, Ratuku. Walau lemah, ada balasan darinya dari dalam sana."

"Kalau begitu, ayo."

"Tunggu, Ratu Morgana!" teriak sang tikus yang hinggap di pundak Ratu. "Apa anda tidak takut?"

"Untuk apa? Iblis Es sudah lama lenyap kan? Gua ini terbentuk dari jasad Iblis Raksasa itu."

"Memang benar. Tapi bekas kekuatan Iblis Es itu masih ada. Bukannya anda merasakannya sendiri?"

"Hm.. Memangnya berbahaya?"

"Sangat berbahaya! Ratu Morgana. Udara dingin yang keluar dari tubuhnya membuat para Peri tidak bisa mengeluarkan Energi Peri mereka dengan baik. Satu-satunya alasan Iblis itu bisa dikalahkan berkat api dari Carnwen milik Raja Peri Merlin."

"Apa kau menganggapku lebih lemah dari Merlin?" Morgana merasa tersinggung.

"Tentu saja tidak, Ratuku. Kita tidak tahu apa yang menunggu di dalam. Fakta bahwa Tanaquill bisa terperangkap menjadi alasan jika ada yang tidak beres di dalam sana. Alangkah lebih baik jika kita memiliki api untuk masuk ke dalam. "

"Tapi gadis itu belum bisa membangkitkan Carnwen, dan satu-satunya pengguna api yang kukenal adalah si Rubah. Tapi aku tidak mau meminta bantuannya! Dia pasti ingin balasan yang aneh-aneh."

"Hm.. Mungkin jika anda menggunakan perlengkapan api, anda akan bisa melewati gua ini dengan mudah."

"Bicara yang jelas."

"Aku dengar di dunia manusia itu ada satu pekerjaan khusus untuk membuat perlengkapan apapun yang diinginkan. Kalau tidak salah namanya adalah Pandai Besi."

"Apa ada di dalam kota?"

"Aku tidak tahu. Tapi anda bisa menanyakannya pada Mira."

"Baiklah. Kita kembali." Morgana melakukan teleportasi langsung ke dalam kamar sang gadis. "Oi, tukang tidur. Bangun."

Tidak ada jawaban. "Ariel, setrum dia."

"Ari-ari-ri!"

"Gah!" Mira akhirnya terbangun oleh kejutan itu. "Fae? Ada apa ini?"

"Aku punya tugas untukmu. Dengarkan baik-baik."

Morgana memberitahu Mira tentang Gua Iblis Es dan perlengkapan api yang dia butuhkan.

Mira menghela nafas. "Pasti akan kubantu. Tapi lain kali jangan membangunkanku seperti itu ya."

Mentari belum sepenuhnya naik saat Mira berjalan menuju toko Pandai Besi satu-satunya di Urania. Keluar dari penginapan, gadis itu baru ingat bahwa dia mengenal siapa Pandai Besi itu. Terlepas dari perkenalan mereka yang cukup buruk.

Fata Morgana - A Fantasy Story (END) Where stories live. Discover now