XX Epilogue

12 8 0
                                    

Cahaya-pun kembali menyinari dunia dan senyuman orang-orang. Tamat.

"Lalu bagaimana dengan Ratu Peri? Apakah dia tidak kembali lagi ke bumi?" seorang anak kecil berambut oranye bertanya pada ibunya.

"Dia tidak kembali ke bumi. Dia kembali bulan, tempat dimana para Peri tinggal sebelum kesini." Jawab seorang wanita muda dengan warna rambut sama.

"Apakah dia tidak kesepian?" tanyanya lagi. "Apakah teman-temannya tidak ingin melihatnya lagi?"

"Tentu saja teman-temannya ingin melihatnya lagi. Hanya saja-"

Pemimpin Black Aron, Godra telah ditangkap bersama anak buahnya yang selamat. Kerajaan menyalahkan mereka atas kemunculan Naga Akhir. Tapi berkat Mira, sang adik yang bersaksi bahwa kerajaan-lah yang pertama membangkitkan Naga Akhir, sedangkan Black Aron mempercepatnya. Juga karena kesaksian para warga Urania tentang Godra yang melindungi mereka saat wabah itu terjadi. Hukuman mati dibatalkan, walau para ksatria hitam itu akan menjalani masa hukuman yang panjang.

Mira menjadi pahlawan dalam tragedi itu, dan gadis itu meminta kerajaan untuk meninggalkan Avalon sendiri dengan dalih agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Pihak kerajaan mempercayainya, terlebih setelah dampak yang ditimbulkan Naga Akhir, termasuk para bangsawan yang terlibat dalam penyerangan Avalon juga telah tewas dalam serangan gelap itu.

Di Avalon, para manusia dan Peri berhasil menjalin hubungan yang baik. Gloria, Ariel, dan Thenna nampak nyaman hidup berdampingan dengan para warga. Hanya Tanaquill yang masih belum bisa merasa nyaman berada di dekat manusia. Dia memilih berdiam diri di Taman Peri bersama Vivian, terus berharap akan kedatangan sang sahabat.

Sebagian warga termasuk Aka meninggalkan Avalon untuk ke daratan utama. Aka menjadi pandai besi yang terkenal dan tidak lama kemudian menikah dengan gadis berambut oranye.

"Dia adalah Ratu Peri yang sangat pemalas. Dia akan tidur hingga dunia kembali membutuhkannya." Wanita itu menatap ke arah bulan. Dia juga sangat merindukan anak kecil berlidah tajam itu. Bunga merah di rambutnya adalah hadiah terakhir dari sang Ratu Peri.

Di bulan, sebuah taman kecil penuh bunga tercipta. Sedang terlelap di atas taman itu, dua anak kecil- satu berambut biru dan gaun hitam, satunya berambut hijau dan gaun putih. Mereka tidur berhadapan dengan tangan saling berpegangan. Di antara mereka, nampak sebuah sangkar yang terbuat dari akar bewarna gelap, berisikan telur hitam yang siap untuk menetas.

-------

XX Epilogue
15-04-2023

365 kata

Fata Morgana - A Fantasy Story (END) Where stories live. Discover now