13 Kebenaran

5 7 1
                                    

Semua bermula dari sebuah telur. Saat itu pecah, beberapa esensi yang nantinya akan membentuk alam semesta tersebar. Dua diantaranya adalah esensi Awal/Kehidupan, dan Akhir/Kematian.

Esensi awal memiliki energi terbesar di antara esensi lainnya, yang kemudian disebarkan untuk menjadi awal kehidupan di seluruh alam semesta, hingga akhirnya tertidur dalam bentuk telur.

Sebaliknya, esensi akhir tidak memiliki energi sama sekali, tapi akan menyerap energi kehidupan yang terlahir dari esensi awal, sampai akhirnya memiliki energi yang cukup untuk mengulang semuanya.

Layaknya parasit, esensi akhir yang dalam bentuk telur akan menghinggapi sebuah planet dan memakan energi kehidupan yang terdapat di planet itu. Saat energi yang dia serap cukup, telur itu akan menetas menjadi Naga tanpa sayap. Sebuah duri baru akan tumbuh setiap kali dia melakukannya. Naga Kegelapan akan menghancurkan planet itu, lalu kembali menjadi telur saat planet meledak. Mengirimkannya kembali ke planet berpenghuni selanjutnya.

Semua itu akan terus terulang, hingga dia menumbuhkan sepasang sayap untuk terbang. Dia akan terbang dan mengeluarkan lubang hitam terbesar dan terkuat untuk menyerap semua yang ada di alam semesta.

Saat tidak ada apa-apa lagi. Naga Kegelapan akan menggunakan seluruh energi yang telah dia kumpulkan selama ini dan berubah menjadi telur, yang akan memulai semuanya kembali.

Semua itu akan terjadi. Begitulah cara alam semesta menyeimbangkan semuanya. Pengulangan tanpa akhir untuk mempertahankan eksistensi semesta itu sendiri.

Ironinya, kehidupan terakhir yang akan diserap oleh Naga Kegelapan adalah Bumi, tempat manusia hidup. Saat dia tiba, esensi awal yang selama ini tidur di bulan akan turun untuk menyegelnya di Dunia Kegelapan.

Esensi awal itu adalah Peri.

Morgana menceritakan takdir alam semesta kepada Mira, membuat gadis itu nampak kebingungan dengan informasi yang tidak bisa dia cerna itu. Tapi dia agak mengerti dengan poin pentingnya.

"Jadi, apa yang terjadi jika gerbang menuju Dunia Kegelapan itu dibuka?" tanya Mira.

"Maka Naga Kegelapan akan keluar dan memulai proses akhir penghancuran," jawab Morgana dengan santai, seolah hal itu tidak bisa dihindarkan.

"Kenapa Black Aron ingin melakukan itu?"

"Walaupun disegel dan tidak bisa keluar, Naga Kegelapan masih bisa menyebarkan energi kehidupan yang telah dia serap untuk memunculkan hasrat manusia yang terdalam. Ketamakanlah yang membebaskannya. Dan ironinya, selalu manusia yang menjadi pemegang kuncinya."

"Jadi, apa yang harus kita lakukan?"

"Tentu saja menghentikan mereka! Sedari awal aku tidak bangun untuk memilih akhir ini."

"Baiklah! Kalau begitu aku akan bersiap!" Mira pergi ke kamarnya dengan segera. Mencoba menenangkan diri sejenak karena sebentar lagi akan bertempur dengan Black Aron. Jika dia berhasil, maka kebenaran yang mungkin selama ini dia cari akan terungkap.

"Tanaquill, bagaimana keadaanmu?" tanya Morgana kepada Peri dengan rupa anak kecil yang baru saja diselamatkan dari gua es.

"Tidak masalah. Aku siap bertempur kapan saja. Malahan, aku ingin segera membalas manusia-manusia sialan itu."

"Baguslah." Morgana berjalan ke arah jendela yang terbuka. "Ariel. Peringatkan yang lainnya."

"Baik," balas si tikus yang mulai mengirimkan sinyal kepada si kucing Gloria dan si rubah Thenna.

"Um- Ratu Morgana. Apa berarti ini tinggal selangkah lagi?" tanya Tanaquill yang mendekat.

"Benar. Tinggal selangkah lagi, maka impian Titania akan-" Morgana tiba-tiba merasakan tanda dari Peri Bunga yang berjaga di sudut kota.

Fata Morgana - A Fantasy Story (END) Where stories live. Discover now