9. Tiffany Huang

3.2K 409 7
                                    

Setelah kembali dari acara double date mereka, keempatnya langsung menatap bingung tangan kanan Tiffany yang mendekat pada keempatnya.

"Maaf tuan Na, nyonya Huang telah menunggu di dalam ruangannya."

"Apa aku bisa ikut?" Ucap renjun karena dia sangat tau bagaimana bibinya itu sangat over protektif padanya.

"Maaf tuan muda, tidak bisa."

"Tapi?"

"Tak masalah renjun, saya akan menemui yima sendiri." Ucap jaemin datar lalu diapun berjalan mengikuti tangan kanan Tiffany.

Di dalam ruangan Tiffany.

Tiffany menatapnya datar dan diapun menyuruh jaemin duduk dengan kode dari matanya. Jaemin lantas duduk dihadapan Tiffany.

"Ada satu hal yang ingin saya tanyakan padamu Na Jaemin."

"Silahkan yima."

"Apa kau akan tetap mencari keberadaan Kim Winter? Dan saat dia kembali, apakah kau mungkin akan meninggalkan keponakanku?"

"Tidak. Saya tak akan melakukannya. Saya juga akan membuka hati untuk renjun. Karena prinsip hidup saya adalah menikah sekali seumur hidup. Tidak akan ada yang kedua juga seterusnya."

"Baiklah, tapi saya tetap tak akan percaya. Kau harus menandatangani pernyataan yang kau katakan itu. Ini." Ucap Tiffany yang telah menyiapkan nya dan jaemin tanpa pikir panjang langsung menandatangani pernyataan itu. Tiffany tersenyum kecil karena hal itu, setidaknya keponakannya tak akan terluka seperti apa yang dia rasakan. Walaupun caranya salah, dia akan melakukannya untuk kebahagiaan keponakannya.

"Ini.* Ucap Tiffany mengambil pernyataan itu dan menyimpan di dalam brankas lalu memberikan beberapa map yang cukup tebal. Jaemin langsung membukanya dan membulatkan matanya kaget

"Karena sekarang status renjun adalah istrimu. Terlepas dari dia yang merupakan prince of Dragon Huang. Tapi, sesuai peraturan yang di buat sejak awal, semua harta milik Dragon Huang yang memiliki pemilik sah, Huang Renjun, jatuh padamu. Kau akan mengurus semuanya dan renjun akan fokus pada dirinya juga untuk mengurusmu, dan lagi renjun akan semakin sibuk jika kalian punya anak."

"Tapi, apa ini tidak terlalu cepat yima?" Bingung jaemin.

"Tidak, karena saya percaya padamu. Tapi, kalau kau sampai mengkhianati keponakanku maka nyawa adalah bayaran yang sangat tepat. Kau mengerti?"

"Ya." Angguk jaemin lalu menerima beberapa map itu.

"Kau bisa keluar." Ucap Tiffany lalu jaeminpun beranjak dari duduknya dan membungkuk pada Tiffany lalu keluar dari ruangan itu. Setelah kepergian jaemin, Tiffany melihat fotonya dan sang mendiang adiknya, Huang Chanyeol.

"Chanyeol-ah, noona telah melakukannya. Sekarang kau hanya perlu tenang karena noona percaya kalau anakmu akan bahagia dengan suaminya." Ucap Tiffany lalu diapun mengingat kenangan dimana Chanyeol benar-benar tersadar sebelum dia menutup matanya selamanya.

Flashback.

Tiffany menatap adiknya yang kondisinya lemah dengan banyak alat medis melekat padanya, bahkan dia juga melihat adik iparnya yang masih berada disana dalam keadaan hamil besar tak jauh berbeda darinya.

Chanyeol lantas membuka matanya dan tersenyum lalu diapun menyuruh istrinya mendekat.

"Wendy-ah dengar aku mengerti? Aku akan senang jika kau tak terlalu merasakan kehilanganku saat aku pergi. Dan jaga calon anak kita dengan baik. Hmm?" Wendy hanya bisa menangis saja.

"Chanyeol, noona yakin kau akan sembuh." Ucap Tiffany.

"Aku ragu noona. Tapi, noona harus berjanji kalau anakku akan bahagia dan apapun yang menghalangi kebahagiaannya, noona akan menghapuskan semuanya untukku." Ucap Chanyeol susah payah.

"Aku janji Yeol." Ucap Tiffany semvati terus menangis. Dan detik berikutnya Chanyeol menghembuskan nafas terakhirnya. Dan pergi selamanya. Bahkan Wendy benar-benar hancur saat itu bukan hanya Tiffany tapi semua keluarga besar Dragon Huang.

Flashback end.

Tiffany tersenyum dan berharap kalau pilihannya tak salah untuk percaya pada jaemin, terlepas bagaimana alasan keduanya menikah. Dia hanya ingin menepati janjinya pada mendiang sang adik.








Di kamar renjun.

Jaemin masuk kedalam kamar dan membuka kopernya lalu memasukkan beberapa map itu kedalam koper dan diapun mengambil ponselnya lalu diapun mengirimkan pesan pada renjun, karena mereka sudah bertukar nomor ponsel tadi malam.

Istriku.

Aku tunggu di kamar.

Setelahnya jaeminpun duduk di sofa kamar itu, dan tak lama diapun melihat renjun masuk dan menghampirinya.

"Ada apa jaemin? Apa yima menekanmu? Haruskah kita pulang sekarang?"

"Duduklah." Ucap jaemin menepuk bagian kosong di sebelahnya dan renjunpun duduk disebelah jaemin dengan raut sangat bingung sekali.

"Ada apa jaemin?"

"Sekarang kau sudah bisa bebas dari semua urusan yang membuatmu terkurung selama ini, aku akan mengambil alih semuanya. Dan tugasmu adalah bersenang-senang juga mengurusku, keluarga kecil kita saja." Ucap jaemin. Renjun kaget dan menatapnya tak percaya.

"Kau pantas bebas renjun, dan aku akan selalu mengambil keputusan setelah mengatakan padamu. Karena bagaimanapun kau adalah Presdir dari perusahaan besar milik keluarga Dragon Huang."

"Itu akan membuatmu lelah jaemin."

"Aku punya kau untuk tempatku berpulang bukan?" Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu, kemarikan ponsel yang kau gunakan untuk kerja. Aku akan menggantikanmu dan menangani semuanya." Ucap jaemin dan renjunpun memberikannya pada jaemin.

"Karena kau adalah orang yang akan mengurus keluarga kecil kita. Boleh aku minta beberapa hal padamu?"

"Ne." Angguk renjun.

"Jangan cari winter lagi, izinkan aku untuk mencoba mendekatimu, izinkan aku mencoba mencintaimu, izinkan aku memelukmu sesukaku. Dan izinkan aku menciummu kapanpun aku menginginkan nya." Renjun menganggukkan kepalanya. Karena merasa permintaan jaemin adalah permintaan yang wajar untuk sepasang suami-istri.

"Aku ingin memelukmu." Ucap jaemin dan renjun seketika memerah lalu diapun merentangkan tangannya Jaemin lantas masuk kedalam pelukan istrinya yang lebih mungil tapi sangat hangat menurutnya juga membuatnya seketika tenang. Sedangkan renjun hanya melakukan sesuai instingnya saja, sembari mengelus punggung lebar suaminya itu.
































[Tbc]

Wife?(Jaemren)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora