32. Rumah abu

1.5K 182 1
                                    

Disini sekarang renjun berada dirumah abu, dimana banyak orang yang datang untuk melakukan penghormatan terakhir pada ibunya. Bahkan berita telah menyebar tentang berpulangnya Son Wendy. Bahkan orangtua jaemin juga langsung kembali begitu pula dengan bibi renjun yang datang dengan beberapa orang dibelakangnya.

Renjun, jaemin dan Taehyung menggunakan baju berkabung menandakan kalau mereka adalah keluarga yang ditinggalkan berpulang, renjun bahkan tak melakukan apapun, dia hanya diam saja dengan airmata yang tak lagi keluar, jaemin merasa sangat cemas dengan kondisi renjun, bahkan dia telah berusaha membuat renjun setidaknya makan ataupun minum tapi tetap tak berhasil.

Tak lama nohyuck datang, dan Haechan langsung berdiri dihadapan renjun yang hanya menatap kosong saat ini.

"Renjun-ah?" Renjun melihat Haechan dengan airmata yang berlinangan dan Haechan langsung memeluk iparnya itu.

"Gwanchana renjun, jangan bersedih lagi, kasihan bibi Wendy dia bisa sangat sedih melihat anaknya sedih seperti ini." Ucap Haechan tapi renjun hanya diam saja dan tak lama haechanpun melepaskan pelukannya dan dia juga jeno memberikan penghormatan terakhir pada Wendy.

"Aku turut berduka cita renjun, jaemin, Paman Taehyung." Ucap jeno melihat mereka bertiga secara bergantian tapi renjun hanya diam saja.

"Terimakasih jen." Ucap jaemin mewakili mertua dan istrinya. Tak lama Yoona dan Siwon pun datang bahkan Yoona langsung melihat menantunya yang sangat terpukul itu lalu memeluknya.

"Gwanchana sayang, kau tidak sendirian. Kau masih punya mommy dan Daddy, jangan menangis lagi sayang." Ucap Yoona memeluk renjun. Renjun hanya menangis sembari membalas pelukan mertuanya itu.

"Aku turut berduka cita untukmu Taehyung."

"Makasih Hyung." Ucap Taehyung mencoba tegar menghadapi semua ini, bahkan banyak wartawan yang hadir untuk mencari berita dan menyiarkan semuanya saat ini.

Beberapa menit kemudian, Tiffany datang dengan beberapa orang dan berjalan dengan anggunnya membuat semua mata tertuju pada nya. Lalu diapun berdiri dihadapan Taehyung.

"Tandatangani ini." Datarnya. Taehyung menatapnya bingung.

"Surat perceraian Son Seung Hwan dengan pria brengsek sepertimu." Ucap Tiffany membuat semuanya kaget bahkan wartawan langsung mengerubungi. Jaemin dengan sigap memeluk pinggang istrinya itu agar tak jatuh.

"Apa maksudmu noona?"

"Seung Hwan tidak akan tiada jika kau tak melakukan sesuatu. Kau mengkhianatinya Kim Taehyung!" Datar Tiffany.

"Aku tidak pernah melakukan itu noona, aku sangat mencintainya."

"Hahahaha. Kau ingin aku percaya dengan perkataanmu? Tidak akan. Sekarang tandatangani surat perpisahan ini, karena abu Seung Hwan akan dikuburkan di sebelah makam Huang Chanyeol. Sebagai Huang Seung Hwan."

"Tidak bisa begitu noona, karena Seung Hwan istriku saat ini." Bantah Taehyung.  Tiffany lantas memberikan kode pada salah satu orang-orangnya dan salah satu orang itu langsung menghidupkan rekaman terakhir pembicaraan Tiffany dan Wendy.

"Eonni. Kau benar hiksss... Taehyung bukan orang yang baik hiksss... Dia hikss..."

"Seung Hwan, coba kau tenang dulu. Ada apa ini Seung Hwan."

"Tolong urus perceraian ku dengan Taehyung eonni hiksss... Aku ingin menjadi adik iparmu dan istri Chanyeol oppa selamanya hiksss... Hanya Chanyeol oppa yang tulus mencintaiku hiksss..."

"Katakan apa yang terjadi Wendy."

"Taehyung hiksss... Dia mengkhianati ku hiksss.. aku melihatnya berciuman dengan mantan istrinya hiksss... Aku sangat sakit eonni hiksss..."

"Kau tenang dulu mengerti? Aku akan melakukannya."

Brak!

Tin!!!

"Seung Hwan!" Teriak Tiffany.

Renjun bahkan semuanya mendengar hal itu, renjun lantas melepaskan pelukan jaemin pada pinggangnya dan berjalan kehadapan Taehyung. Lalu menarik kerah baju pria itu.

"Kau sangat jahat! Kenapa kau melakukan ini pada ibuku hiksss... Apa kau ingin membalas karena bukan anakmu yang menikah dengan Na Jaemin! Lalu kenapa kau membalas pada ibuku! Kenapa tidak padaku!" Tangis renjun pecah.

"Itu tidak benar renjun, ini kesalahpahaman."

"Kau brengsek! Tandatangani cepat!" Ucap renjun sembari memukul-mukul dada Taehyung dan menangis. Jaemin langsung mendekat pada istrinya itu dan diapun langsung membawa renjun pada pelukannya.

"Tenang sayang. Aku mohon hmm?"

"Nana hiksss... Kenapa harus ibu hiksss... Kenapa tidak aku saja hiksss..."

"Ssstt jangan mengatakan hal itu sayang. Aku tidak suka." Ucap jaemin memeluk dan menenangkan istrinya itu.

"Tandatangani." Ucap Tiffany dengan wajah datarnya. Bahkan salah satu tamu yang turut datang untuk berbelasungkawa itu tersenyum melihatnya.

"Dia masih sama seperti dulu, mungkin kah kami akan bisa bersama kembali?" Batinnya.

Taehyung yang sudah merasa terpojokkan dan merasa bersalah karena Wendy benar-benar salah paham padanya sampai meninggalkan dunia dengan cara seperti ini. Diapun menandatangani surat perpisahan itu dan Tiffany pun menyuruh orang-orang nya itu membawa abu milik Wendy lalu mendekat pada keponakannya itu.

"Injunie? Ayo ke dragon Huang, Mama mu akan dikuburkan di sebelah makam ayahmu, dan akan mendapatkan upacara kematian dragon Huang dengan benar." Ucap Tiffany. Renjun lantas melepaskan pelukan jaemin dan berbalik lalu melihat Tiffany dengan tatapan berlinangan airmata. Tiffany langsung membawa keponakannya kedalam pelukannya seketika.

"Gwanchana, kau tidak sendirian. Kau masih punya yima, kau akan baik-baik saja dan aman renjun."

"Yima hiksss..." Tangis renjun dalam pelukan Tiffany membuatnya juga merasakan sakit tapi berusaha dia tahan agar tetap tegar dan tak menangis, karena dia harus kuat untuk renjun, keponakannya yang benar-benar hanya punya dia sebagai keluarganya saat ini.

































[Tbc]

Wife?(Jaemren)Where stories live. Discover now