30. Mood rollercoaster renjun

2.5K 262 7
                                    

Setelah kembali dari rumah yang saat ini menjadi rumah sang ibu, renjunpun menyuruh Jake untuk membawanya ke perusahaan suaminya. Selama dijalan renjun hanya diam saja, ntah kenapa mood nya menjadi jelek hanya karena dia ingin segera sampai di perusahaan dan menemui suaminya itu, sepertinya memang ada yang aneh pada dirinya.

Beberapa menit kemudian, renjunpun sampai dan diapun keluar dengan membawa kantong berisi buku baru dan cake pada tangan kirinya. Lalu diapun berjalan begitu saja menuju ruangan jaemin bahkan dia tak menanggapi salam yang diberikan oleh para karyawan perusahaan suaminya itu.

Ting!

Renjun keluar dengan Jake dibelakangnya lalu diapun jalan begitu saja.

"Siang nyonya " sapa Jay tapi renjun hanya diam saja dan diapun langsung masuk tanpa mengetuk pintu ruangan jaemin. Jay menatap bingung pada Jake yang datang bersama dengan renjun.

"Apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Aku juga tidak tau, tadi aku mengantarkan nyonya ke mansion Kim dan tak ada hal mencurigakan juga." Ucap Jake.

"Apa jangan-jangan nyonya bertemu dengan Kim winter?"

"Sepertinya tidak, karena aku tak melihat tanda-tanda wanita itu tadi."

"Aneh sekali."

"Sudahlah, kenapa juga kamu yang sibuk memikirkan perubahan sikap nyonya. Mungkin nyonya sedang kesal saja dengan Presdir."

"Aaa bisa jadi."

Di dalam ruangan itu.

Renjun langsung duduk di sofa dan diapun melipat tangannya di depan dada, jaemin yang melihatnya tersenyum karena suaminya sangat menggemaskan sekali, lalu diapun mendekat dan diapun duduk disebelah istrinya itu.

"Kenapa sayang?"

"Gak tau."

"Apa ada hal yang tak kau sukai? Katakan saja."

"Ntah." Ketus renjun. Membuat jaemin semakin gemas dan diapun langsung mengecup pipi chubby itu.

"Jangan cium-cium."

"Habisnya aku tidak tau kamu kenapa kan" renjun hanya menatap suaminya itu lalu diapun memeluknya dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin.

*Kenapa sayang?" Ucap jaemin membalas pelukan suaminya itu, renjun hanya menggelengkan kepalanya saja sembari mengeratkan pelukannya pada jaemin.

"Ada yang mengganggumu?"

"Tidak, Nana gendong. Aku mau digendong koala." Ucap renjun masih memeluk jaemin. Jaemin hanya tersenyum karena sepertinya suaminya itu tengah manja padanya. Jaemin lantas menggendong renjun dengan gampangnya ala koala dan diapun langsung sedikit membetulkan posisi renjun agar renjun nyaman di gendongannya.

"Apa lagi setelah ini?"

"Tidak tau, tapi jangan turunkan aku sama sekali. Ini perintah " Ucap renjun melonggarkan pelukannya sebentar dari leher jaemin untuk menatap suaminya itu.

"Hmm." Angguk jaemin dan renjunpun kembali menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher renjun lalu diapun berjalan menuju meja kerjanya dan duduk di kursi kebesarannya dengan renjun pada pangkuannya lalu diapun melihat beberapa berkas yang memang belum selesai. setelah beberapa menit, jaeminpun mendengar dengkuran halus dari mulus suami mungilnya itu hingga membuatnya tersenyum lalu diapun mengelus kepala suaminya itu dan mengecupi singkat dan kembali ke pekerjaannya agar mereka cepat pulang, karena dia tak mau suami mungilnya mengeluh sakit pada tubuh mungilnya itu.



















At. Airport.

Haechan dan jeno sampai dan merekapun langsung kembali ke mansion yang mereka tepati dengan taxi karena memang jeno tak mengabari kalau mereka akan pulang bahkan pada ayahnya.

"Nono?"

"Kenapa sayang?"

"Apa besok aku boleh jalan-jalan dengan renjun?"

"Tentu saja. Apa kau butuh pak Han yang mengantarkan kalian?"

"Anio, aku ingin menyetir sendiri dan menikmati waktu dengan iparku."

"Hmm, baiklah. Tapi, ingat jika terjadi sesuatu langsung kabari aku. Mengerti?"

"Hmm, lagian perginya juga masih besok." Ucap Haechan sembari memeluk lengan suaminya itu dan tersenyum manis sedangkan jeno hanya tersenyum lalu mengecupi kepala suaminya itu.












At. KYH cotp.

Wendy datang ke perusahaan suaminya itu, dan duapun langsung menuju ruangan suaminya.

Ting!

Sesampainya di lantai paling atas dimana ruangan suaminya berada diapun melihat tak ada asisten suaminya itu, lalu diapun membuka pintu ruangan suaminya itu, tapi saat dia membukanya sedikit, dia dapat melihat suaminya berciuman dengan mantan istrinya, membuat Wendy menangis dalam diam, diapun langsung pergi begitu saja tanpa di ketahui oleh suaminya.

Sementara itu, Taehyung langsung mendorong tubuh mantan istrinya itu dan menatap tajam pada wanita itu.

"Apa-apaan kau ini!" Marahnya.

"Kenapa Taehyung? Bukankah kau masih suka dengan sentuhan ku? Ayo kembali padaku Taehyung." Ucap rose tersenyum karena ini masuk kedalam satu rencananya.

"Kau jalang! Segera keluar dari ruanganku, aku tak akan menikahimu kembali, camkan itu." Marahnya dan rose hanya tersenyum lalu diapun segera pergi karena rencananya sudah berhasil.

Wendy berada dijalan dia menyetir sembari menangis lalu diapun menghubungi Tiffany.

"Eonni hiksss...."

"...."

"Eonni benar, Taehyung bukan pria baik. Aku menyesal karena menikah dengannya walaupun Yeol oppa telah tiada."

"...."

"Aku tak tau lagi harus bagaimana eonni, aku mohon jaga puteraku. Hmm? Jangan biarkan puteraku kenapa-napa hiksss... Aku menyayanginya, aku sangat menyayanginya jauh dari hidupku sendiri hiksss... Aku mohon berjanji eonni."

"...."

"Aku mohon hiksss... Janji untuk itu padaku eonni hiksss..."

"...."

"Makasih eonni, sekarang aku hanya akan meminta maaf pada Chanyeol oppa." 

Brak!

Brak!

Tinnnnnnnnnn

Mobil yang di kendarai Wendy mengalami kecelakaan bahkan mobil itu sampai terbalik dua kali dan terbakar, Wendy yang masih separuh sadar dengan darah mengalir dari pelipisnya dapat melihat Chanyeol mengulurkan tangan padanya sembari tersenyum.

"Oppa~" diapun menutup matanya seketika. Disaat banyak orang berhenti dan segera menghubungi polisi juga ambulance untuk menyelamatkan nyawanya.


























[Tbc]

Wife?(Jaemren)Where stories live. Discover now