11. Kehidupan pengantin baru yang sebenarnya.

3.4K 393 10
                                    

Jaemin dan renjun keluar dari dalam kamar dan keduanya mendekat ke arah meja makan dimana sudah ada nohyuck bahkan Tiffany yang telah menunggunya. Membuat renjun merasa bersalah karena Tiffany selalu mengajarkan untuk bangun tepat waktu dan sarapan di waktunya juga.

"Maafkan renjun yima. Renjun telat." Ucap renjun menunduk.

"Sudahlah renjun tak masalah. Lagian mommy pasti mengerti, kalian kan baru saja menikah." Ucap jeno.

"Tidak bisa jeno karena disini semuanya diterapkan dengan benar " Ucap renjun menatap jeno.

"Maafkan aku " Ucap jeno merasa tak enak, maklumlah dia tak mengerti soal keluarga Dragon Huang sama sekali.

"Tidak masalah. Kalian duduklah." Ucap Tiffany datar lalu keduanya pun duduk dan memulai sarapan dengan tenang pada awalnya hingga Tiffany mengetukkan sendok ke gelasnya hingga mereka semua berhenti dan menatap Tiffany.

"Jaemin, renjun. Aku mendapatkan undangan kolega dragon Huang di Swedia. Kalian harus pergi karena sekarang secara resmi kalian adalah pemiliknya dan aku perwakilannya. Jika aku pergi, siapa yang akan mengurus semua hal disini. Bagaimana? Anggap saja sebagai bulan madu kalian."

"Baik yima." Ucap renjun karena dia bisa punya kesempatan mencari winter dan bertanya kenapa dia melakukan hal ini. Jaemin hanya menganggukkan kepalanya karena dia sangat tau kalau renjun pasti mengatakan iya karena ingin mencari winter, dia juga ingin tau alasan winter begitu karena dia tak ingin renjun melakukan hal buruk. Karena sekarang jaemin bertanggung jawab atas hidup istrinya.

"Ini tiket pesawatnya, kalian akan diantar oleh bodyguard ke bandara."

"Baik yima." Ucap renjun dan diapun menerima tiket kelas bisnis itu.
















At. Swedia.

Setelah menempuh jarak yang tak bisa dikatakan sebentar akhirnya jaemin dan renjun sampai di hotel tempat mereka menginap selama ada di Swedia, mengenai acara itu akan dilangsungkan besok malam. Sekarang renjun terlihat sedang menyimpan pakaian mereka berdua di dalam lemari sedangkan jaemin sedang membersihkan tubuhnya.

Ceklek.

Renjun lantas berbalik karena bunyi suara pintu toilet yang terbuka tapi sedetik kemudian diapun langsung menunduk karena jaemin yang hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian privasinya saja.

"Ini bajumu jaemin." Ucap renjun merasa kalau sekarang wajahnya pasti sudah memerah sampai ke telinga.

"Makasih." Ucap jaemin lalu diapun semakin mendekat pada renjun lalu sedikit menunduk.

"Kuharap kau bisa terbiasa dengan ini, karena aku adalah suamimu. Mengerti Na Renjun?" Bisik jaemin. Dan renjun hanya bisa menganggukkan kepalanya secara patah-patah. Jaemin tersenyum melihat betapa menggemaskannya istrinya itu, sepertinya dia secara perlahan masuk kedalam pesona istri yang awalnya hanya menjadi pengganti agar keluarganya tak malu itu.

"Baiklah, sekarang giliran mu untuk bersih-bersih." Ucap jaemin berdiri dengan benar lalu mengelus kepala renjun, renjun langsung masuk kedalam toilet setelah mengambil asal baju piyama nya itu. Membuat jaemin semakin tersenyum lebar.

Setelah beberapa menit, renjun merutuki dirinya karena dia malah mengambil baju piyama dengan celana pendek, ingin keluar tapi dia sangat takut. Akhirnya diapun memilih keluar karena tak mungkin dia akan lebih lama berada di toilet karena sekarang dia merasakan dingin.

Jaemin menatap renjun yang keluar dan diapun menelan ludahnya susah payah karena melihat renjun yang memakai piyama dengan celana pendek yang bahkan hanya sampai pahanya.

"A—aku salah ambil piyama." Ucao renjun menyadari jaemin yang mengalihkan pandangannya.

"Tidak masalah. Ayo tidur." Ucap jaemin lalu diapun membelangi renjun. Renjun langsung masuk kedalam selimut tapi dia benar-benar masih merasakan dingin karena dia memang tak kuat dengan suhu yang terlalu rendah.

"Jaem—jaemin? Bi—bisakah kau memelukku? A—aku tak kuat dengan udara dingin." Ucap renjun terbata-bata. Jaemin lantas berbalik dan membawa renjun kedalam pelukannya sembari mengelus punggung sempit itu.

"Tidurlah." Ucap jaemin dan renjunpun menyamankan dirinya di pelukannya. Lalu tertidur begitu saja, mungkin karena perjalanan mereka yang terlalu jauh hingga membuat renjun kelelahan. Jaemin lantas melonggarkan sedikit pelukannya dan menatap wajah renjun yang tertidur dengan tenang lalu menyelimuti tubuh mereka dan tersenyum.

"Tidak tahan dengan udara dingin malam tapi malah salah mengambil piyama. Sangat menggemaskan." Ucap jaemin pelan lalu diapun mengecup pipi chubby itu juga kening renjun. Untuk bibir dia harus meminta izin pada renjun walaupun dia tak perlu izn karena renjun adalah istrinya tapi dia tak bisa mengingkari janji untuk masalah pendekatan mereka.




































[Tbc]

Wife?(Jaemren)Where stories live. Discover now