14. Swedia (3)

3.3K 382 3
                                    

Renjun dan jaemin telah berada di kamar hotel mereka dan disaat renjun akan menuju mini pantri yang ada di kamar mereka, jaeminpun menahan lengannya.

"Ada apa jaemin?" Bingung renjun.

"Apa kau sudah lebih dulu bertemu dengan winter dibandingkan aku?" Renjun hanya menatap jaemin kaget.

"Sepertinya memang begitu. Apa kau juga menyetujui untuk memberikanku kembali padanya?" Renjun menggelengkan kepalanya.

"Aku bahkan tidak menjawabnya jaemin. Tapi, kalau kau mau kembali padanya, katakan saja padaku. Karena aku akan melepaskanmu untuk bahagia bersama dengan winter." Ucap renjun tersenyum. Walaupun ada rasa tak terima dalam hatinya.

"Bagaimana bisa kau mengatakan itu?"

"Maksudmu?"

"Menyerahkan suamimu dengan mudahnya."

"Itu untuk ke—" renjun membulatkan matanya seketika karena jaemin menciumnya untuk pertama kalinya. Ciuman tanpa pembatasan apapun. Setelah beberapa detik, jaeminpun menyudahi ciumannya dengan renjun.

"Aku tak mau kembali bersama dengan wanita sepertinya renjun. Karena aku sudah tau betapa egois dan liciknya dia. Bukankah aku sudah meminta izin padamu untuk belajar mencintaimu?" Ucap jaemin menatap mata serupa rubah itu sedangkan renjun hanya diam saja.

"Maka jangan menyerahkan ku pada siapapun, karena aku adalah suamimu tempat kau berkeluh kesah dan kau adalah rumah tempat aku kembali mulai saat ini. Hanya kau tak ada lagi rumah lain bagiku." Ucap jaemin dan renjun hanya diam karena dia tak tau akan menjawab seperti apa lagi. Dia bahkan merasakan ketulusan jaemin padanya saat ini.





Beberapa jam kemudian, renjun dan jaemin berada di boutique yang memang sudah disediakan oleh Tiffany untuk mengambil tuxedo yang akan mereka gunakan nanti malam.

"Selamat datang tuan Na. Nyonya Na." Ucap sipemilik boutique itu. Dan renjun hanya tersenyum sedangkan jaemin hanya diam dengan wajah datarnya itu.

"Ini adalah tuxedo yang akan kalian gunakan untuk ke acara itu tuan, nyonya." Ucap pemilik boutique itu.

"Aaa."

"Kalian ingin mencobanya?"

"Bagaimana jaem?" Ucap renjun menatap jaemin dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya.

"Baiklah siapa yang akan mencoba duluan?"

"Saya akan duluan." Ucap renjun lalu diapun masuk dan membawa tuxedo yang memiliki warna sama dengan jaemin. Hanya berbeda ukuran saja. Pemilik boutique itu berdiri disebelah jaemin.

"Sepertinya tuan sangat mencintai nyonya." Tapi jaemin hanya diam saja. Dan tak lama kemudian, tirai terbuka dan memperlihatkan renjun yang sangat cantik dengan balutan tuxedo itu, bahkan jaemin terpana melihatnya.

"Bagaimana tuan?" Ucap sang pemilik boutique itu tapi jaemin tak menjawab dan terus menatap renjun.

"Jaemin? Apa bagus?" Ucap renjun, jaemin juga masih diam tapi bedanya dia mendekat pada renjun dan memegang kedua pipi itu hingga sang empu merona seketika.

"Jaemin?" Bingung renjun.

Cup.

Renjun membulatkan matanya karena jaemin mengecup bibirnya sedangkan pemilik boutique itu hanya memaklumi saja, namanya juga pengantin baru.

"Jaemin?"

"Sangat cantik, aku suka. Sekarang kau harus berganti pakaian." Ucap jaemin dan renjunpun menganggukkan kepalanya seketika.  Lalu tak lama setelahnya jaeminpun bergantian mencoba tuxedo dan diapun melihat reaksi renjun yang tersenyum sembari memberikan dua jempolnya pada jaemin.

"Sangat keren padamu. Aku suka." Ucap renjun apa adanya membuat jaemin tersenyum kecil tapi tak ada yang tau dan setelahnya Jaemin langsung berganti pakaian.









Setelah dari boutique, merekapun pergi ke tokoh eskrim, hanya renjun yang memakan eskrim sedangkan jaemin hanya melihatnya saja.

"Kau tidak mau jaemin?" Bingung renjun.

"Kau saja, aku tak terlalu suka dengan makanan manis." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun membuat sang empu merona dan hanya bisa menganggukkan kepalanya yang mana hal itu membuat jaemin menahan rasa gemasnya pada sang istri dan merasa bersyukur karena takdir membuat mereka bersama.

























[Tbc]

Wife?(Jaemren)Where stories live. Discover now