29. Firasat Wendy

2.2K 253 9
                                    

Renjun benar-benar berada di tokoh buku dengan asisten suaminya yang bernama Shin Jake itu, renjun asyik melihat beberapa buku novel yang di rekomendasikan oleh Haechan dan dia mengatakan renjun harus mencarinya karena novel itu adalah novel yang sangat bagus. Membuat renjun penasaran setengah mati saat ini.

Jake yang menemani nyonya Na itu, benar-benar menahan rasa gemasnya saat ini, karena memang renjun terlihat seperti anak-anak yang sangat antusias hanya karena keinginan simple yang menurut Jake tak akan mungkin terjadi kalau renjun saja berasal dari keluarga kaya di daratan China.

Renjun mengambil beberapa novel yang ada di list pemberitahuan Haechan juga beberapa yang dia anggap menarik untuk dibaca dan diapun langsung menuju kasir bersama dengan Jake yang menggelengkan kepalanya karena renjun sepertinya mengambil lebih dari 10 novel. Dia tak yakin renjun bisa membaca semuanya.

"Berapa?"

"2.500.000 won." Ucap kasir itu, dan renjunpun melihat dompetnya dimana blackcard miliknya berada juga yang diberikan oleh jaemin, diapun teringat perkataan jaemin yang mengatakan kalau dia harus membeli apapun dengan blackcard milik suaminya itu. Dan renjunpun memberikan kartu miliknya dengan suaminya itu.

"Makasih tuan."Ucap kasir itu memberikan pada renjun dan renjunpun langsung mengambil dengan wajah sangat senang lalu diapun menatap Jake, hingga sang empu menatap bingung.

"Ada apa nyonya?"

"Bisa menemaniku ke tempat cake?"

"Baik nyonya." Ucap Jake.

"Makasih." Ucap renjun tersenyum manis dan Jake masih berusaha menahan rasa gemasnya pada suami dari atasannya itu.







At. Tokoh cake.

Renjun masuk dengan jake dan diapun seketika berbinar melihat semua cake yang ada di steleng dan diapun langsung mendekat.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Ya, saya mau ini, ini, ini, dan ini." Ucap renjun menunjuk stroberi cake, cheesecake, cokelat cake, dan cofee cake.

"Ini saja tuan?"

"Hmm." Angguk renjun sembari tersenyum.

"300.000won tuan." Renjun memberikan kembali kartu dari suaminya dan setelahnya dia keluar dengan wajah berbinar membuat Jake hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan suami dari atasannya itu.









At. NJM corp.

Jaemin tengah mengadakan rapat dengan Jay juga beberapa petinggi perusahaannya untuk membahas kerja sama yang terjadi antara perusahaan miliknya dan KTH cotp, dimana Jaemin ingin mengakhiri kerja sama itu.

Saat rapat sedang sangat serius jaemin melihat pesan masuk di ponselnya dimana suami mungilnya menghabiskan uang hanya ntah untuk betapa banyak novel yang dibelinya juga untuk beberapa cake. Membuat jaemin tersenyum seketika tanpa sadar. Bahkan semua yang ada di tempat rapat itu kaget karena jaemin tersenyum seperti itu. Bahkan Jay saja sangat kaget hingga matanya bisa keluar seketika.

"Maaf presdir." Jaemin lantas merubah wajahnya seketika dengan raut datar.

"Apa kita tetap akan menyudahi kerja sama dengan KYH cotp? Bukankah itu adalah letusahaan mertua Anda?"

"Mertua saya adalah mendiang pimpinan Huang Chanyeol bukan Kim Taehyung dan saya peringatkan kalau saya tak akan merubah pikiran saya sama sekali."

"Baik Presdir kami mengerti." Jaemin lantas berdiri dan keluar dari ruang rapat itu.

"Silahkan kembali bekerja, terimakasih karena sudah menyempatkan waktu untuk rapat ini, saya harap kerja sama dengan KYH cotp dapat di putuskan sesegera mungkin." Ucap Jay lalu diapun membungkuk dan segera mengejar jaemin yang kembali ke ruangannya.












At. Mansion Kim.

Wendy yang tengah membuatkan beberapa cupcake kesukaan puteranya mendadak sangat cemas, ntah karena alasan apa, dia merasa ada hal buruk yang akan terjadi saat ini. Tapi, dia berusaha menghilangkan perasaan itu, walaupun terkesan sia-sia. Dia pun langsung memutuskan untuk menghubungi anaknya.

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

"Hallo injunie?"

"Mama kenapa?"

"Kamu dimana sayang?"

"Di jalan Mama."

"Apa bisa mampir ke mansion Kim sebentar?"

"Hmm, baiklah mama. Injunie akan sampai segera."

"Hmm." Lalu panggilan berakhir, dia berharap anaknya tidak kenapa-kenapa saat ini, karena dia tak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkan pada anaknya sama sekali.

Sementara itu, renjun dan Jake tengah berada dijalan. Renjun lantas melihat Jake yang menyetir dan memajukan duduknya.

"Jake-ssi?"

"Iya nyonya? Anda ingin ke suatu tempat lagi?"

"Bisakah kita ke mansion Kim? Aiu ingin bertemu dengan Mama."

"Hmm, baik nyonya." Ucap Jake mengeryi dan memutar arah seketika. Sedangkan renjun langsung menyandarkan tubuh mungipnya itu lalu diapun masuk kedalam room chat nya dengan jaemin.

Nana💚

Nana apa injunie boleh ke mansion Kim sebentar untuk bertemu Mama?

Hmm baiklah, ingat jika terjadi sesuatu langsung katakan pada ku.

Ne.










Kembali lagi ke mansion Kim, terlihat Wendy baru saja selesai membuat cupcake itu dan diapun langsung melihat pekerja mansion itu mendrkat.

"Maaf nyonya, tuan muda Huang datang." Wendy lantas tersenyum dan mengangguk lalu diapun segera menemui anaknya itu.

Di ruang tamu.

Wendy melihat renjun dan diapun langsung memeluk anaknya itu, renjun sedikit bingung tapi tetap menerima pelukan dari ibunya itu.

"Mama kenapa?" Ucap renjun setelah pelukan itu terlepas.

"Mama hanya sangat merindukanmu saja sayang." Ucap Wendy.

"Aaa." Angguk renjun mengerti lalu keduanya duduk di satu sofa panjang sedangkan Jake memutuskan menunggu di mobil.

"Kamu habis dari mana sayang?"

"Dari tokoh cake sama tokoh buku."

"Sendirian?"

"Anio Mama, bersama dengan asisten jaemin. Lagian kalau sendiri injunie bisa tersesat Mama."

"Benar juga. Bagaimana dengan jaemin? Apa dia bersikap baik denganmu?"

"Hmm, jaemin sangat baik." Ucap renjun mengangguk dengan sangat lucu sekali.

"Lalu kenapa kau menggunakan baju turtleneck sayang? Apa tidak panas? Apalagi ini awal musim panas."

"Aaa itu—itu—"

"Mama mengerti, tak perlu menjelaskan dan malu begitu. Hal yang kamu lakukan dengan suamimu itu hal yang wajar bagi pasangan yang telah menikah sayang." Renjun yang mendengar hanya menganggukkan kepalanya.

"Mama harap kau selalu bahagia sampai kapanpun. Kau harus berjanji hal itu pada Mama mengerti?"

"Hmm, injunie janji untuk hal itu Mama." Ucap renjun tersenyum lebar dan Wendy pun langsung mengecup pipi anaknya itu dengan gemas lalu memeluknya, ntah kenapa Wendy merasa tak akan pernah bertemu dengan anaknya lagi, dia benar-benar tak mengerti sama sekali dengan apa yang terjadi padanya ini.






























[Tbc]

Wife?(Jaemren)Where stories live. Discover now