Chapter 1 - Sapi Sialan

10.9K 940 24
                                    

-ˋˏ ༻HAPPY READING༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡


Paradise Village.

"Huaaah ... akhirnya aku bisa berlibur." Seorang gadis cantik merentangkan tangannya menikmati angin sejuk di pedesaan.

Eleari Jeshie, nama dari gadis berusia 22 tahun adalah seorang pegawai perusahaan yang rajin dan pekerja keras. Eleari senantiasa mengerjakan pekerjaannya yang begitu banyak hanya untuk mendapatkan liburan gratis.

Dengan usahanya yang tak sia-sia, atasan dari perusahaannya memberikan gaji yang lumayan besar dan juga tiket gratis liburan ke sebuah desa indah bernama Paradise Village.

"Tidak sia-sia aku bekerja keras siang dan malam. Tempat ini sangat indah, sesuai dengan namanya." Gadis itu memutar-mutar tubuhnya merasa senang dapat berkunjung ke desa indah tersebut. "Sebaiknya aku mengambil beberapa gambar untuk kenang-kenangan."

Eleari sibuk memotret keadaan sekitar, tak lupa ia juga mengambil gambar dirinya dengan latar belakang alam yang indah. Pohon-pohon rindang serta tanaman rambat menjadi objek foto Eleari.

"Cantik sekali. Andai saja Ara ada di sini, aku yakin dia akan menyukainya juga," gumam Ele mengingat sahabatnya yang tak pergi berlibur dengannya.

Eleari menggelengkan kepalanya menepis bayangan Ara yang merengek meminta untuk ikut berlibur bersama Ele namun ditolak oleh atasan mereka.

"Huh, keberadaannya di sini mungkin saja akan menggangguku." Ele tahu betul sifat dari sahabatnya itu.

Ara akan berteriak-teriak jika menyukai sesuatu, tentu itu membuat Ele frustasi. Tapi, meskipun Ara gadis yang cerewet ia merupakan sahabat setia yang Ele miliki.

"Setelah pulang nanti aku akan membeli hadiah untuk Ara." Eleari kembali memotret gambar, menikmati air danau, berkeliling desa, dan menyapa beberapa penduduk desa yang di temuinya.

Ketika ia berada di sebuah ladang, Ele menikmati angin sejuk saat itu dengan merentangkan kedua tangan serta memutar-mutar tubuhnya. Tanpa ia sadari seekor sapi mendekat ke arahnya dengan cepat, beberapa  pria nampak mengejar sapi tersebut.

"Hey, Nona! Menepilah!" teriak seorang pria memperingati Ele.

"Huh? Apa yang dikatakannya?" tanya Ele pada dirinya sendiri.

Sesaat setelah Eleari berbalik, seekor sapi lebih dulu menubruknya membuat tubuh Ele terpental jauh.

"Akh ... sapi sialan," gumam Ele merintih merasakan bagian perutnya yang sakit.

Brak

Eleari menabrak sebuah pohon, para penduduk bergegas menghampirinya dengan panik. Beberapa pria kembali mengejar sapi mereka yang kabur entah kemana.

Tubuh Eleari merangsek turun lantas kepalanya membentur sebuah batu dengan permukaan yang kasar. Darah segar keluar dari kepalanya, setelah mendapat rasa sakit di perutnya ia malah mendapat luka di tubuhnya yang lain.

"Sshh ... kenapa aku harus mati oleh sapi?" gumam Ele. Pandangan Ele berubah gelap setelah para penduduk mengerubunginya kemudian Ele menutup mata untuk selamanya.

Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang