Chapter 18 - Festival Berburu

5.3K 630 10
                                    

-ˋˏ ༻HAPPY READING༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡

"Bukankah itu kereta kuda Grand Duke Frederick?" bisik seorang Lady kepada salah satu temannya.

"Ya, kau benar."

"Aku dengar Grand Duke belum menikah lagi, apakah mungkin aku bisa menarik perhatiannya?"

"Hey, berhentilah bermimpi. Beliau itu Grand Duke monster, memangnya kau mau menikah dengannya?" tanya seorang Lady.

"Meskipun begitu, aku dengar wajah Grand Duke sangat tampan."

Semua mata memandang ke arah kereta kuda yang baru saja tiba di halaman utama tempat festival berburu, kereta kuda berwarna hitam dengan lambang jaguar hitam adalah milik Grand Duke Frederick.

Duke Aillard keluar dari kereta kudanya, para Lady nampak terpesona melihat penampilan mempesona dari Duke Aillard.

"Astaga ... apakah beliau ini seorang malaikat? Bagaimana bisa ia begitu tampan," pekik seorang Lady pelan.

"Tak heran orang-orang menyebutnya pria paling tampan di kekaisaran meskipun ia dijuluki sebagai Grand Duke monster," ucap Lady lain.

"Beruntung sekali Grand Duchess bisa memiliki Grand Duke."

Sepertinya mereka terpesona melihat penampilan Duke, batin Elisa saat ia hendak keluar dari kereta kuda.

Duke Aillard menggendong Elisa membuat para Lady terbelalak kaget, Elisa tersenyum penuh kemenangan menatap para Lady bangsawan sembari menempel ke dada Duke Aillard.

Hohoho ... lihatlah semuanya, apakah kalian iri denganku? batin Elisa menyombongkan diri.

"Siapa gadis kecil itu?" tanya seorang Lady berbisik.

"Apakah rumor itu benar bahwa Yang Mulia Grand Duke mengadopsi seorang anak?"

"Tapi, aku dengar gadis itu adalah putri beliau yang menghilang 8 tahun yang lalu."

"Jika diperhatikan dengan baik, gadis itu mirip sekali dengan mendiang Grand Duchess," ucap seorang Lady.

"Ah, benar juga! Mungkinkah memang benar gadis itu putri kandung beliau?"

"Ada banyak Lady yang membicarakan Paman," ucap Elisa sembari melirik kanan dan kiri.

"Abaikan mereka," sahut Duke Aillard.

Yah, aku tidak masalah mereka mau mengatakan apapun tentangku. Hanya saja, apa Duke tidak masalah mendengarkan ucapan mereka? Elisa melirik Duke Aillard yang terlihat tampan.

"Ini tenda kita, istirahatlah." Duke Aillard menurunkan Elisa di depan tenda Frederick.

"Baiklah," sahut Elisa patuh.

Tak lama setelahnya terdengar bunyi terompet pertanda festival berburu dimulai.

"Sebaiknya Paman segera bersiap," usul Elisa sembari menatap para pria bangsawan yang telah siap dengan kuda dan senjata mereka.

Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)Where stories live. Discover now