Chapter 9 - Hukuman

8.1K 877 24
                                    

-ˋˏ ༻TO BE CONTINUED༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡

"El, apa yang kau katakan?!" bentak pria tua itu.

Plak

Semua orang tersentak kaget saat tangan kecil El menampar wajah pria yang lebih besar darinya.

"Aduhh ... tanganku licin." El tersenyum miring sembari mengibaskan tangannya. Sakit ... salahku karena menamparnya, aku lupa jika saat ini tubuhku kecil, batin El merintih.

"Beraninya kau menamparku!" teriak pria itu membentak El.

"Kau berani membentak putriku?" desis Duke Aillard menatap tajam pria di depan El.

"Kau dengar itu? Aku bukan El yang kalian kenal, aku Elisabeth Abrail Frederick putri Duke Frederick. Ingat itu, dasar pria cabul!" El memukul kepala pria itu, Duke Aillard tersenyum senang mendengar sang putri menyebut dirinya seorang Frederick.

"Frederick tetaplah Frederick," gumam James bergidik ngeri melihat aura tajam dari El.

"Aku ingat, kau selalu melecehkan anak-anak. Kau bahkan pernah menyentuhku, untung saja saat itu kak Joe datang melindungiku." El terdiam, pria di depan El menatap takut mata tajam El. "Kemudian kau melecehkannya, seharusnya dulu aku menusukmu di bagian dada jadi kau akan langsung mati."

"El, hentikan! Kau jangan mencemarkan nama baik kami! Kami tidak pernah memerlakukanmu dengan buruk!" sanggah Maury kesal.

"Beraninya dia mengelak, padahal sudah jelas tubuh Nona dipenuhi luka." James berdecak kesal mendengar ucapan Maury.

"Diam kau!" sentak El membuat Maury terkejut. "Kenapa kau masih mengelak padahal semuanya sudah jelas? Kau memukulku, mencambukku, menyeretku, menjambak rambutku! Apa kau tidak menganggap itu sebagai kekerasan?!" tutur El tajam.

"El, apa yang kau katakan? Kami--"

"Diam! Kau juga melakukan hal yang sama pada kami, jangan pernah mengelaknya!" sentak El memotong ucapan Kyra.

Bola mata El mengeluarkan cahaya merah, Duke Aillard terkejut saat merasakan aura yang keluar dari tubuh El.

"Elisa, hukuman apa yang akan kau berikan pada mereka?" tanya Duke Aillard.

El berkedip, ia menoleh ke belakang menatap Duke Aillard. "Entahlah, aku ingin meminta saran pada Paman."

"Saran? Bukankah kau ingin memutuskan hukumannya sendiri?"

"Awalnya aku berkata seperti itu, tapi aku tidak bisa memikirkan hukuman yang pantas bagi mereka." El melirik Maury kemudian melirik pria tua di samping Kyra. "Bahkan memenggal kepala mereka adalah hukuman yang ringan untuk perbuatan kejam mereka."

El kembali berbalik menatap kelima pengurus panti, ia berjalan mendekat ke arah pria tua yang cabul. "Membungkuklah!" titah El tajam.

Pria itu menurut karena takut akan tatapan El, El tersenyum senang melihat pria itu membungkuk sesuai perintahnya.

Duk

Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)Where stories live. Discover now