Chapter 13 - Ibu?

7.4K 733 13
                                    

-ˋˏ ༻HAPPY READING༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡

Prang

"Piringnya ... steak milikku ...." Elisa menatap sedih steak yang berserakan di lantai.

"Lihat, itu semua karena ulahmu," ucap Duke Aillard marah.

"Apa? Kenapa juga menjadi salah saya, bukankah Anda juga ikut andil dalam hal ini?" tanya Carl tak terima.

"Jika saja kau membiarkanku memotong steak Elisa, maka piringnya tidak akan jatuh."

"Itu juga salah Anda karena tidak mau mengalah pada saya, padahal Anda sudah ada di sini lebih lama dari saya."

Brak

"Diam!" bentak Elisa sambil menggebrak meja membuat semua orang terkejut.

"N-Nona?" Berry yang berdiri di samping Elisa sangat terkejut mendengar Elisa membentak.

"Haaa ...." Elisa membuang napas panjang sembari memijat pelan pelipisnya. "Kalian ini seperti anak kecil. Padahal usia kalian sudah dewasa," ucap Elisa menahan amarah seraya menatap tajam Duke Aillard dan Carl.

"Elisa, a-aku minta maaf," ucap Carl ragu sekaligus takut. Baru kali ini ia merasa takut dan tidak bisa berkutik, padahal ia selalu membuat orang lain takut dengan tatapannya.

Drrkk

"Aku tidak ingin makan lagi. Silakan kalian menikmati makanannya, permisi." Elisa beranjak dari kursi kemudian pergi meninggalkan ruang makan.

Sikap Nona diluar dugaanku, tidak kusangka beliau akan bersikap dewasa seperti itu, batin kepala pelayan sembari menatap Elisa.

"Aah ... sial," umpat Duke Aillard sambil mengusap tengkuknya.

....::::•°✾°•::::….

Klak

Elisa masuk ke dalam kamarnya bersama Berry, merasa terlalu lelah Elisa menjatuhkan dirinya di atas kasur empuk miliknya. Berry merasa khawatir pada Elisa yang hanya diam sepanjang perjalanan menuju kamar.

"Nona, apa Anda baik-baik saja?" tanya Berry hati-hati.

"Umm ... ya," jawab Elisa lesu sambil menutup matanya.

"Nona, apa Anda membutuhkan sesuatu?"

"Untuk saat ini aku tidak membutuhkan apapun," jawab Elisa tegas, ia menghela napas panjang. "Aku ingin istirahat. Jangan biarkan siapapun masuk ke dalam kamarku."

"Baik, Nona. Selamat istirahat, permisi." Berry keluar dari kamar Elisa dengan perasaan khawatir.

Di luar kamar, Duke Aillard dan Carl datang dengan berlari menghampiri kamar Elisa.

"Bagaimana dengan Elisa?" tanya Duke Aillard ketika ia tiba.

"Apakah dia menangis?" Carl ikut bertanya.

Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)Where stories live. Discover now