Chapter 34 - Kegelapan Muncul

1.2K 91 0
                                    

-ˋˏ ༻HAPPY READING༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡

Duchy of Frederick.

Pagi hari yang cerah, burung-burung berkicau saling bersahutan. Hembusan angin pagi menerbangkan dedaunan. Cahaya matahari pagi menghangatkan suasana kediaman Frederick yang damai.

Elisa membuka mata indahnya secara perlahan, ia beranjak duduk di atas kasur sembari menggosok pelan kedua matanya. Berry masuk ke dalam kamar Elisa, seperti biasa ia akan menyapa Elisa ketika melihatnya terbangun.

"Berry, kapan pernikahanmu dilaksanakan?" tanya Elisa ketika ia berendam di dalam bathtub.

"I-itu ... pernikahannya akan dilaksanakan minggu depan, Nona," jawab Berry malu-malu.

"Aku tidak menyangka, kau akan menikah dengan Sir Gareent."

"S-saya juga tidak menyangka, Nona," sahut Berry dengan wajah memerah.

Usia Berry saat ini menginjak 24 tahun, ia mulai berhubungan dengan Gareent 2 tahun yang lalu. Gareent merupakan kesatria yang senantiasa mengawal Elisa ketika Teon tak ditugaskan menjaganya.

"Apakah aku menjadi penghalang bagimu?" tanya Elisa pelan.

"Tidak, Nona. Anda tidak pernah menjadi penghalang bagi saya," bantah Berry cepat.

"Baiklah, kenapa kau tidak mengambil cuti untuk menyiapkan pernikahanmu?"

"Tidak perlu, Nona. Saya tidak bisa meninggalkan Anda," tolak Berry sopan.

"Tidak apa. Ayah akan menempatkan pelayan baru untuk menggantikanmu selagi cuti. Jadi, pergilah untuk menyiapkan pernikahan kalian."

"Nona ... apakah benar Anda tidak apa-apa jika saya cuti?"

"Tentu, Berry. Kau telah melayaniku selama 6 tahun ini, jadi kau berhak mendapatkan cuti."

"Nona, terima kasih banyak." Berry memeluk Elisa dengan erat.

"B-Berry, aku masih telanjang. Jangan memelukku!" pekik Elisa terkejut.

"Maafkan saya, Nona." Berry dengan cepat melepaskan pelukannya seraya tersenyum lebar.

Elisa keluar dari dalam bak mandi, ia berjalan keluar kamar mandi. Berry memilih pakaian di dalam lemari Elisa.

"Cuacanya sangat bagus, apakah Anda berniat untuk keluar?" tanya Berry sembari memilah pakaian Elisa.

"Ya, aku akan pergi mengunjungi kediaman Count Evrard," jawab Elisa.

"Eh? Bukankah itu kediaman kakek, Anda?"

"Benar. Kakek memintaku untuk mengunjunginya."

"Baiklah, saya akan merias Anda sebaik mungkin." Berry mengambil salah satu gaun dari dalam lemari Elisa.

"Rias aku seperti biasa saja, aku tidak suka riasan tebal," ucap Elisa sembari memakai gaun dibantu Berry. Aku jadi teringat Putri Rosella yang memakai riasan tebal seperti wanita malam.

Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang