Chapter 12 - Kelinci

7.6K 758 31
                                    

-ˋˏ ༻HAPPY READING༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡


"Carl, apa kita akan kembali ke akademi?" tanya anak kecil berambut coklat yang berjalan di samping Carl.

"Tidak, aku akan tinggal di sini selama masa liburku," jawab Carl datar.

"Hah? Tumben sekali kau memutuskan untuk tinggal?"

"Aku sudah mengatakannya padamu, ada hal yang menarik di sini."

"Aku tahu, tapi apa?" tanya anak itu.

"Kehadiran seekor kelinci yang manis," jawab Carl sambil menatap ke luar jendela.

Di luar jendela, terlihat Elisa tengah minum teh ditemani Berry dan James. Sebuah senyum tersungging di bibir Carl.

"Richard, menurutmu apa yang disukai kelinci?" tanya Carl sembari terus menatap Elisa yang sedang tertawa.

"Wortel?"

"Tidak, sepertinya dia tidak akan menyukai itu."

"Sebenarnya apa yang kau lihat?" Richard menghampiri jendela mengikuti arah pandang Carl yang tertuju pada seorang gadis kecil. "Eh? Dia siapa?"

"Kelinciku yang manis," jawab Carl, kemudian ia berbalik melanjutkan langkahnya.

Richard menyusul langkah Carl dengan pikiran bingung mengenai gadis kecil yang dilihatnya tadi. "Apa dia calon istrimu?"

Carl menghentikan langkahnya secara mendadak membuat Richard menabrak punggungnya.

"Aww ...." Richard mengelus hidungnya yang memerah.

"Pertanyaanmu sungguh konyol sekali," ucap Carl.

"Apa yang salah dengan itu?" tanya Richard kesal.

Carl mengabaikan Richard, ia berbalik kembali berjalan meninggalkan Richard yang menggerutu tak jelas.

....::::•°✾°•::::....

"Jadi, kakak sudah pulang?" tanya Elisa setelah menyesap tehnya.

"Sudah, Nona. Barusan, Tuan muda pergi menyapa Yang Mulia," jawab James.

Syukurlah aku tidak bertemu dengannya, batin Elisa merasa lega.

"Apakah Anda tidak berniat menemuinya?" tanya James yang berdiri di samping Elisa.

"Tidak," jawab Elisa cepat. "Lebih baik aku tidak bertemu dengannya," gumam Elisa pelan.

"Eh? Kenapa?"

"Paman Duke melarangku untuk dekat dengannya," jawab Elisa.

"Tetapi, Tuan muda pasti akan menemui Anda," ucap James.

"Kenapa dia menemuiku? Aku yakin dia tidak tertarik padaku dan malah membenciku," sahut Elisa menatap cangkir tehnya.

"Memangnya kau tidak ingin melihatku?" tanya Carl yang tiba di depan meja Elisa.

Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)Where stories live. Discover now