dekat

30 7 0
                                    

Hari terakhir mpls
.
.

Singkat cerita hari terakhir mpls sudah tiba. Sekolah Priska mengadakan suatu lomba dan yah, kelas Priska mendapat kan juara pertama. Setelah perlombaan itu, diadakannya demo eskul. Demo eskul ialah pertunjukan dari beberapa ekstrakulikuler yang terdapat di sekolah itu, dan semua murid berkumpul di area luar kelas untuk melihat pertunjukan yang terdapat di lapangan.
.
.

"Eh Priska, kamu nanti mau ikut apa?"
Tanya alera kepada temannya itu

"Ah aku? Aku rencana mau ikut drumband. Soalnya aku liat di selembaran kemarin yang di kasih kakak OSIS ada drumband. Tapi kok ini ga muncul-muncul yah?"

"Nanti kali, kalo aku sih bingung yah. Kalo bisa ga ikut eskul hehe"
Cengir alera yang tidak dihiraukan oleh Priska

"Hei?? Kok aku di cuekin?"
Kesal alera

"Shut up. Aku lagi nungguin ada drumband atau nggak. Daripada kamu berisik, mending jajan sana"
Usir priska

"Mau sih, tapi uang ku habis hehe"
Cengir alera dengan menggaruk leher nya yang tidak gatal itu

"Aish, nih ambil"
Ucap Priska dengan memberi uang 10 ribu rupiah

"Oh ya? Makasihh Priskaaa"
Senang alera dengan memeluk Priska tapi empunya segera melepas pelukan itu karena ia sangat anti dengan skinship

"Iya iya,  udah sana hush hush"
Usir Priska

"Yodah dadahh"
Pamit alera

"Hm"
.
.

"Aish ini udah penutup acara. Tapi kok ga ada drumband yah? Atau kemarin cuman namanya doang kayak pas di sekolah ku dulu? Yahh padahal ku mau banget"
Murung Priska

"DOR"

"EH AYAM"
Kaget Priska karena ulah teman satunya itu

"Hehehe maaf. Nih buat mu"
Ucap alera dengan memberi sekantung es jeruk

"Hei, i really hate orange. And now?"
Kesal Priska

"Yahh, i don't know you are hate some orange. Nih yang teh aja, belum ku minum kok"
Beri alera dan langsung di minum oleh Priska

"Haus ya mba? Emang daritadi berdiri mulu? Kagak panas kagak capek kau?"
Heran alera

"Ah iya aku berdiri terus. Kan dibilang nungguin drumband. Taunya ga ada"
Murung Priska

"Ululu kesian sekali anak satu ini. Ada kok Priska drumband"

"Hah? Tau darimana kau?"
Bingung Priska

"Ada deh"
Rahasia alera dan diberi hadiah sebuah pukulan ringan di kepalanya

Plak~

"Aww Priska sakitt"
Ringis alera

"Gimana? Enak kan di pukul"

"Gimana? Enak kan di bilang gitu?"
Ucap alera dengan tidak mau kalah

"Cih yodah, maaf"
Ucap Priska dengan mengalah

"Hahahah canda canda. Btw aku tau karena tetangga aku jadi kapten drumband nya"
Jelas alera

"Whats?!? Ihh seneng deh"
Ceria Priska yang membuat alera tersenyum

"Kau kenapa senyum ra?"
Bingung Priska

"Kamu kok bisa cakep ya Priska? Tapi anaknya cuek ke orang ga dikenal, apalagi ke cowok. Tapi kalo senyum kayak bocil"
Jelas alera

"Cih nih ya. I have two sides in my life"
Bangga priska

"Yup, in one sides you are Creappy person and in another sides you are cute person"
Jawab alera

"Yah bisa dibilang gitu. EH KITA ORANG INDO WEH!! KOK INGGRIS SEGALA?!?"
bingung Priska

"LAH IYA!! REFLEK"
Jawab alera

Dan yah mereka berdua tertawa karena hal sekecil ini. Bahkan sedikit mengundang atensi orang-orang sekitar sana.
.
.

12: 10

Kring~
.
.

Bel sudah berbunyi yang tandanya jam pulang sudah tiba. Acara terakhir mpls pun juga sudah selesai. Mereka akan kembali masuk untuk mengikuti pembelajaran.
.
.

Seperti biasa, Priska berjalan sendirian menuju rumahnya dengan menggunakan sebuah earphones yang terhubung dengan handphone nya. Ini saja rutinitas nya jika pergi atau pulang dari suatu tempat jika sendirian, jadi dia bisa sedikit tenang dengan musik di telinga nya.

Singkat cerita, sampai lah Priska dirumahnya. Yah rumahnya yang lumayan megah itu tidak terdapat orang satupun didalamnya. Seingatnya bibi pergi izin untuk tidak masuk 3 hari dan ini baru hari pertama, papahnya pergi lembur dan untuk mamahnya ia tidak tahu.
.
.

Di kamarnya..
.
.

"Priska ngapain yah? Bersih-bersih badan udah, beres-beres kamar udah, rumah juga udah bersih tadi Priska lihat. Main handphone? Tapi Priska nggak biasa main handphone"
Bingung Priska

"Ah apa ku buka laptop? Terakhir aku buka itu pun karena praktek kodding"

Setelah mendapat sebuah ide random, Priska berjalan menuju meja belajarnya itu untuk mengambil laptop yang cukup mahal untuk dibawa menuju kasurnya.

"Huft,, ayok kita buka"
Ucap Priska dengan memakai kacamata nya. Ya memang dia jika menggunakan sebuah gadget yang lumayan besar ia harus menggunakan kacamata

"What?!? Kenapa pengikut ku sebanyak ini?!? Padahal ku cuman post 1 poto, itu pun karena iseng"
Heran Priska

"Ah entah lah malas"
Ucapnya dengan menutup laptopnya

"Eh, Priska kan bisa tulis diary or story right?

"Ah yodah tulis cerita aja. Maybe cerita hidup Priska? Ya buat pribadi aja sih"

"Okeh ayok buat"
Ucapnya dengan kembali membuka laptop nya itu
.
.

"Hai, aku Priska arkana. Seorang anak tunggal dari sepasang kekasih yang cukup berada dan ya kehidupanku sudah bisa dibilang lebih dari cukup. Bahagia? Oh tentu tidak. Mungkin kalian menganggap bahwasanya semua anak yang berasal dari keluarga yang berada pasti always dimanja, di sayang dan lain sebagainya. Tapi itu tidak dengan aku, orang tua ku bahkan tidak pernah meluangkan waktunya untuk bermain dengan aku. Disaat anak-anak lain selalu ditanya 'bagaimana harinya?' Tapi aku? Aku tidak pernah mendengar kata-kata itu dari mamah papah ku. Aku selalu berpikir jika keluarga yang kurang mampu pasti selalu mempunyai hubungan yang harmonis dan ya aku iri akan hal itu. Semestinya kita tidak boleh iri terhadap orang lain bukan? Tapi aku tidak bisa mencegah hal itu. Harta, itu yang membuat orang tua ku gila akan hal itu. Bahkan dengan ada nya itu, mereka bisa berpikir kalo mereka bisa melakukan hal apapun yang mereka mau, yang mereka suka, yang mereka inginkan tanpa memikirkan aku sebagai anak mereka. Berat? Haha, pasti berat tapi mau bagaimana lagi? Aku selalu di tuntut akan nilai dan selalu dijauhkan dengan yang namanya 'laki-laki'. Yah aku tidak bisa membantah kedua hal itu. Hidup ku seperti robot bukan? Selalu menuruti perintah yang diberikan tanpa perlawanan. Terkadang ku bingung, sebenernya untuk apa sih aku hidup? Untuk menjadi seperti yang orang tua ku mau? Tapi bisa tidak? Sekali saja hal itu di balik? Mamah dan papah harus menjadi seperti yang priska mau? Mamah dan papah meluangkan waktunya untuk menemani Priska seharian full, bisakah? Mungkin nggak ya? Hahaha memang tidak bisa"

Tanpa Priska sadari ia juga meneteskan air matanya.
.
.

"Hahaha apaan sih gini doang nangis"
Ucap Priska dengan mengelap air matanya

"Hei hei?!? Kamu udah jalanin ini lama. Kenapa harus nangis? Air mata kamu berharga, jangan buat nangisin hal yang ga penting. You understand?"
Ucapnya kepada dirinya sendiri

"Huft, maybe ku lagi butuh ketenangan"
Ucapnya dengan menutup laptopnya dan menaruhnya kembali pada tempatnya

"Tidur yu"

Priska menutup gorden jendela yang berada di dalam ruangan itu, setelahnya ia kembali kepada kasurnya dan mulai tertidur..
.
.

Kapan-kapan lagi

Jan lupa vote, follow me

Thanks readers

problemUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum