tolong peduli padaku sekali saja

29 1 0
                                    

08:00
.
.

priska masih pada hari libur nya, dan hari ini ia berniat memberi tahu orang tuanya mengenai hasil nilai rapotnya melalui telpon

drtt drtt~

"iya priska?"
tanya papahnya dari seberang

"priska sudah bagi rapot pah"

"juara umum kan kamu?"

"maaf pah.. priska ga dapet juara umum.. priska dapat rangking 2 dikelas"
ucap priska dengan takut

"APA?! KAMU RANGKING 2 DI SEKOLAH NEGERI?!"
marah papahnya

"i-iya pah, maaf kan priska.."

Tut~

telpon dimatikan oleh sepihak dan priska yang mendapatkan perilaku seperti itu hanya bisa menghela nafas kasarnya saja. ia bersyukur papah dan mamahnya itu pulang lama, mungkin sampai priska lulus? ia tidak tahu

"huh pasti gini deh"
ucap priska dengan memijit plipisnya

priska yang memang sudah paham akan sifat kedua orang tuanya hanya bisa membaringkan tubuhnya di atas ranjang nya saja

priska melihat kelangit-langit mengingat nasibnya yang begitu menyedihkan

"huft- padahal masa-masa sekarang tuh masa dimana kita lagi deket-deket nya sama orang tua ya? kalau ga bisa juga gapapa, tapi.. bisa nggak sekali aja hasil nilai ku di hargain? iya aku gabisa lebih pintar dari yang lain, tapi setidaknya aku udah berusahakan? yah,, mau bagaimana lagi. aku bukan orang lain, aku ya aku, ga ada yang bisa kayak aku dan aku ga bisa kayak orang lain. mungkin angka di kertas ujian kalian, di rapot hanya kalian amggap sekedar angka ya? ga buat aku.. angka itu penting banget, kalau kalian tau betapa susahnya aku buat ngedapetin hasil yang sempurna dari hasil aku tapi kalian? kalian menganggap remeh hal itu dan bahkan tak segan-segan menyontek. aku tau mungkin itu sedikit normal tetapi.. karena hal itu aku kalah dengan kalian hhahaha"
tak ia sadari ia mulai meneteskan air matanya
.
.

drtt drtt~

priska mendengar handphone nya berbunyi yang berada di atas nakas nya itu, ia berharap yang menelponnya itu papahnya dan berharap juga papahnya berucap maaf karena perkataan nya tadi tapi ternyata yang menelponnya itu kekasihnya sendiri

priska melihat telponnya yang bertuliskan "my baby" tapi ia tidak ada niatan mengangkat nya sampai telpon itu mati. yah karena ia ingin sendiri dulu
.
.

5 menit berlalu~

merasa dirinya sudah lebih tenang, priska segera menelpon kembali kekasihnya itu

drtt~

"sayang?! kenapa baru di angkat?!"

"sorry baby, tadi aku lagi nenangin diri aku aja, kenapa nelpon?"

"nenangin diri? kamu kenapa? aku kerumah kamu sekarang"

"eh tap-"

tut~

telpon dimatikan sepihak oleh mona, priska hanya bisa tertawa ringan dan tersenyum melihat sifat kekasihnya yang penuh perhatian

problemWhere stories live. Discover now