meet

18 5 0
                                    

7:00
.
.

Terdengar bunyi alat masak yang berperang di dapur, siapa lagi kalau bukan bibi yang sedang memasak?

Priska yang baru saja turun dari tangga, ia langsung menduduki salah satu kursi yang berada di dapur itu

"Bi, bibi nanti tolong ambilkan rapot Priska ya hehehe, mamah tidak ada"
Pinta Priska kepada bibi untuk mengambil kan rapotnya

Bibi yang mendengar nya hanya tersenyum saja, diiringi memberikan Priska sepiring roti selai dan satu gelas susu

"Iya priska pasti nanti bibi ambilkan, tapi memangnya Priska tidak malu jika bibi yang mengambil kan?"
Tanya bibi hati-hati

Priska yang baru saja ingin menggigit rotinya itu tidak jadi dan melihat ke arah bibi nya dengan tersenyum
"Nggak bi.. kenapa Priska malu? Bahkan Priska sangat senang jika bibi yang mengambil kan. Karena bibi sudah Priska anggap sebagai orang tua Priska"

Bibi yang mendengar nya hanya tersenyum karena tersentuh
"Iya iya. Bibi siap-siap dulu ya"
Ucapnya dan pergi kedalam kamar miliknya dan bersiap-siap

*Note: bibinya ini punya kamar pribadi layaknya kamar art, karena terkadang bibinya itu juga menginap
.
.

Priska selesai dengan sarapannya dan bibi selesai bersiap-siap dan mereka siap untuk pergi kesekolah Priska menggunakan mobil yang cukup mahal yang ada dirumah itu

Brum~
.
.

Sesampainya di sekolah, tentunya mobil Priska menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Mobil yang bisa dibilang mewah itu berada di lingkungan sekolah yang tergolong bukan sekolah elit

"Bi ayo masuk, pak supir nya suruh pulang aja"
Pinta Priska dan langsung di kerjakan oleh sang bibi

Setelah mobil mereka sudah pergi menjauh, Priska menarik bibi nya pelan untuk memasuki area sekolah
"Ayok bi masuk"
.
.

Mereka berjalan memasuki sebuah bangunan sekolah tersebut. Sesampainya di sebuah kelas, bibi masuk ke dalam nya dan Priska menunggu diluar

Tok tok~

"Permisi Bu"
Sopan bibi kepada guru yang duduk disana

Guru itu menanggapi dengan senyum hangat nya
"Oh iya Bu, silahkan masuk"

Bibi masuk dengan perasaan yang kurang enak, di sebabkan dilihat oleh orang sekitar nya, dan ia memutuskan untuk duduk sendiri di pojok kursi

Seorang ibu-ibu di samping bibi itu membisik kepada temannya
"Eh itu anaknya cantik kok ibunya beda ya"

Bibi yang mendengar hanya bisa menghela nafas nya saja
.
.

Sedangkan dilain sisi Priska sedang bersama kekasihnya Mona. Iya kalian ga salah dengar, sekarang mereka 'berpacaran'. Priska yang awalnya trauma dengan perempuan tapi sekarang? Ia malah memiliki kekasih perempuan, bahkan hubungan mereka sudah jalan 3 bulan

.
.

/Flashback on~

Hari Rabu, hari dimana Priska berani mengungkapkan perasaannya kepada seseorang temannya, dan ia sudah memikirkan resiko apa yang akan ia tanggung

Seperti biasa Priska duduk di kursinya, alera belum sampai disana dan kebetulan Mona sudah sampai dan hanya ada mereka berdua saja

Merasa ini kesempatan yang lumayan tepat, akhirnya Priska memanggil Mona untuk duduk di sebelahnya
"Mona.. sini"

Merasa namanya terpanggil, Mona menengok dan segera menghampiri Priska dan duduk di sebelahnya
"Kenapa?"

"a-anu, a-aku suka sama orang, t-tapi aku g-ga tau dia s-suka aku atau nggak"
Gugup Priska

problemWhere stories live. Discover now