apakah?

10 1 0
                                    

Tahun ajaran terakhir pada kelas 7
.
.

Iya, pada tahun ajaran akhir pasti ada yang namanya penerimaan siswa baru bukan? Yup, hal serupa juga terjadi di sekolah priska. Hari libur pun priska jalani dengan santai dan tidak ada hal yang menarik karena orang tuanya pun tidak berada dirumah.

Setelah hari libur yang lumayan panjang itu, tibalah hari yang bernama mpls. Iya hari dimana siswa dan siswi baru memasuki masa pengenalan lingkungan sekolah, dan kebetulan priska menjadi bagian dokumentasi disana.
.
.

Hari pertama mpls
.
.

06:50

Beberapa menit sebelum apel pembuka dilaksanakan, priska beserta panitia lainnya mengadakan briefing terlebih dahulu agar acara tersebut berjalan dengan lancar.

"Priska, nanti saat apel pembuka dilaksanakan, priska boleh memotret maju kedepan juga tidak apa-apa, asalkan jangan terlalu tengah iya. Nanti juga masuk ke dalam kelas kelas kalau mereka sudah selesai apel dan mulai pematerian"
Ungkap jelas seseorang 'ketua' disana terhadap priska.

"Baik kak, akan priska usahakan sebaik mungkin!"
Jawab ku dengan mengacungkan jempol ku

Beberapa saat kami breafing dan tanpa sadar apel akan segera dimulai.
.
.

Pelaksanaan apel pembuka
.
.

Seperti biasa disetiap apel akan ada mc yang memulai acara tersebut. Acara itu berjalan dengan mulus, sampai ketika priska ingin maju kedepan melalui murid..

*Bugh*

Priska tidak sengaja menabrak ringan lengan seorang gadis dibarisan murid yang sedang mengikuti apel itu, dan tanpa panik priska berucap..

"Maaf iya saya tadi ga sengaja nyenggol lengan kamu"
Pinta maaf tulus priska dengan senyuman dan dibalas dengan senyuman juga (?)

Setelah priska meminta maaf kepada gadis bermasker itu, ia lanjut melaksanakan tugasnya menuju kedepan untuk memotret guru-guru, petugas apel dan para siswa dan siswi disana. Saat berada di depan juga, priska melihat nama barisan gadis yang priska tabraki tadi.
.
.

Singkat cerita, jam istirahat untuk siswa dan siswi itu tiba. Tentunya mereka membeli makanan ataupun minuman di kantin atau bahkan bermain dengan temannya. Priska beserta teman-temannya berkumpul dan berunding lagi mengenai acara selanjutnya seperti apa. Saat rundingan itu selesai, priska pamit ingin pergi ke kantin dan teman-temannya hanya meng-iyakan saja.

Priska pergi ke kantin dengan membeli susu coklat dan coklat yogurt, ia harap orang itu akan menyukainya. Setelah priska membeli kedua barang itu, ia pergi ke salah satu kelas.

Tok tok tok~

"Permisi maaf, boleh saya masuk?"
Izin ku kepada penghuni kelas tersebut yang hanya ada beberapa orang saja, termasuk orang yang kucari.

Mereka menanggapi nya hanya dengan senyuman dan anggukan, pertanda aku diizinkan masuk kedalam sana.
Aku berjalan menuju meja orang yang kucari itu, siapa lagi kalau bukan gadis yang ku tabraki tadi pagi (?)

"Halo? Maaf lancang kesini, sebelumnya kenalin dulu aku priska! Gausah formal formal iya? Dan bagaimana dengan nama mu?"
Tanya ku dengan halus

Lawan bicaranya  sepertinya terkejut dengan suara yang tiba-tiba berada dihadapannya, tapi beberapa saat kemudian ia lega sedikit karena setidaknya itu bukan suara orang jahat bukan?

"Hai kak, oh iya gapapa aku tau kok kakak juga seperti itu ketidaksengajaan bukan? Nama aku kiaza kak, kakak bisa manggil aku kia, aza ataupun senyaman kakak"
Jelas gadis bermasker itu yang ternyata memiliki nama kiaza.

"Kiaza? Nama yang cantik. Ini aku ada sedikit makanan dan minuman sebagai pertanda maaf aku. Mohon di terima iya aza"
Ucap ku dengan meletakan susu coklat, coklat yogurt beserta sticky note disana.

Kiaza terlihat shock karena ia tidak terpikir akan seperti ini. Kakak kelasnya meminta maaf saja menurut nya sudah lebih dari cukup atau bahkan tidak perlu, ini dengan memberi makan dan minum!?

"Eh eh kak gaperlu repot repot kak! Bukannya mau menolak, tapi bukannya ini kelebihan kak?"
Ungkap kiaza yang tidak merasa enak hati dengan kakak kelasnya itu

Ponsel priska bergetar yang menandakan ada pesan masuk dan pesan tersebut menyuruh seluruh panitia berkumpul di aula secepatnya.

"Maaf aza aku buru-buru dan semoga kamu suka iya dengan pemberian aku!"
Ucap priska dengan tergesa-gesa.

Selepas kepergian priska, aza menatap susu coklat, coklat yogurt dan stikcy notes tersebut dengan senyum manisnya. Tak heran kalau ada beberapa anak yang merasa iri dengan apa yang aza dapatkan dari priska, tapi mereka juga berpikir itu hal wajar.

"Tau gitu gua aja yang ditabrak sama kak priska, rela gua juga sampe kejungkal"
Ucap teman aza yang duduk di depannya.

Kiaza yang mendengar nya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja dengan teman yang baru ia kenal beberapa waktu lalu itu.
.
.
.

Kring~
.
.

Bel masuk pun sudah berbunyi, yang menandakan bahwa sudah waktunya siswa dan siswi kembali ke kelasnya masing-masing untuk mendapatkan beberapa pematerian dari guru-guru tersebut. Tak lupa dengan tugasnya, priska pun menghampiri beberapa kelas untuk memotret menggunakan kamera nya itu.

Kelas demi kelas priska hampiri, sampai dikelas kiaza ia mengetuk dan meminta izin terlebih dahulu kepada guru yang sedang menerangkan untuk memotret dan iya! Guru itu mengizinkan priska. Priska memasuki kelas tersebut dan secara kebetulan spot yang bagus untuk memotret guru yang berada di depan, ada di samping tempat duduk kiaza, dan iya priska memotret disana.

Beberapa gambar priska ambil dan guru itu selesai dengan pematerian nya, tapi priska masih di kelas itu untuk melihat hasilnya. Lalu tiba tiba ada sebuah tangan menarik kecil jas priska..

"Kakak terimakasih banyak iya atas pemberian kakak tadi buat aza hhe"
Ungkap terimakasih kiaza terhadap priska yang membuat empunya tersenyum dan mengelus lembut rambut aza.

"Terimakasih kembali aza"
Ucap priska dan pergi ke depan untuk memotret siswa dan siswi disana dengan kakak pembimbing nya.
.
.
.

Kring ~
.
.

Bel pulang sudah berbunyi, yang berarti siswa dan siswi tersebut bisa pulang kerumah mereka masing-masing. Waktu demi waktu sekolah mulai sepi, dan priska beserta teman-temannya baru bisa pulang.

Priska pulang menggunakan motornya, saat keluar gerbang sekolah dan ingin menyebrang, ia melihat aza yang berada di depan sekolah. Priska memarkirkan motornya beberapa jarak dari tempat aza berada dan turun dari motornya.

"Aza? Kamu belum pulang?"
Tegur priska dengan lembut

Kiaza yang sebelumnya memainkan handphone nya menunduk, lalu ia menatap ke priska dan berucap..

"Iya kak aku belum pulang hhe"
Jawab kiaza

"Mau bareng kakak? Ga ngerepotin sama sekali karena kakak dirumah sendiri, lalu kakak bosan lalu kakak menawarkan diri jadi tidak akan merasa keberatan"
Jelas priska

"Eum.. aku ga enak sama kakak, tapi karena kakak udah ngejelasin panjang lebar, boleh deh kak bareng"
Jawab kiaza yang langsung membuat priska menaiki motornya dan membuka kan steps motornya untuk aza.

"Hati hati naiknya aza"
Pinta priska kepada gadis itu yang dibalas dengan anggukan.
.
.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu, akhirnya mereka sampai disebuah rumah berwarna biru muda itu.
Kiaza turun dari motor tersebut, dan tak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada kakak kelasnya itu.

"Terimakasih banyak iya kak atas tumpangan nya, semoga selamat sampai rumah kakak! Dadah kak!!"
Ucap terimakasih kiaza dengan memasuki rumahnya itu.

Priska yang mendapatkan salam tersebut lalu pergi menuju rumahnya kembali.
.
.

Tbc








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

problemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang