Bab 6

215 49 3
                                    

Mungkin jika bisa dikatakan, maka akan terdengar berlebihan jika Sasuke yang melontarkannya.

Menghabiskan malam hari di Arbiter of Light bersama Sakura memang pelepas penat terbaik yang pernah dirinya miliki. Rasa lelah yang sebelumnya menyambanginya berhasil lindap tanpa sisa kemarin.

"Bagaimana jika kita meneleti tentang lebah? Mereka memiliki navigasi khusus kan."

Suara Naruto itu mampu membuyarkan ingatannya.

Ia berdeham kecil, melirik Sakura yang duduk di depan mereka berdua.

"Hmm, kebetulan Ayahku juga memiliki lebah di peternakannya. Itu akan lebih mudah untuk kita melakukan penelitian."

Naruto berbinar. Kedua tangannya terlipat di atas meja dan tubuhnya condong ke arah Sakura.

Melihat hal tersebut, Sasuke hanya memalingkan wajahnya.

"Benarkah?? Wah, bagaimana dengan kabar Paman Kizashi?"

Sakura mendengus kecil. "Dia tidak pernah istirahat walaupun tidak kerja di perkotaan. Aku bahkan sudah bilang untuk menambah pekerja saja."

Ayahnya Sakura, Kizashi, merupakan seorang peternak yang memiliki berbagai macam hewan di lahan luasnya. Sejak dulu, keluarga Haruno memang sudah turun-temurun mendirikan sebuah peternakan dari lahan warisan keluarga mereka.

"Bagaimana denganmu, Sasuke-kun? Apa kau setuju jika kita mengangkat lebah sebagai topik utama?" tanya Sakura setelah berbincang seputar peternakan ayahnya.

Sasuke berdeham kecil. "Hn."

Sakura bertepuk tangan senang saat kelompok mereka sudah menentukan tema. Sekarang barang peneletian sudah bisa dicari di peternakan ayahnya.

"Untuk lebahnya, aku akan meminta beberapa example dari ternak ayahku. Tapi untuk tempat mengerjakannya?"

Naruto ikut berdeham pelan. "Kita bisa menggunakan apartemen Teme. Di sana ada perpustakan Obito-nii kan?"

Sebenarnya salah satu kamar di apartemen Sasuke adalah bekas tinggal dari kakak sepupunya, Obito. Karena kecintaan kakaknya itu dalam hal membaca dan suka mempelajari ilmu pengetahuan umum, satu kamar yang menganggur pun dialih fungsikan sebagai perpustakaan kecil. Niat awal lelaki itu untuk numpang tidur tak tersampaikan. Akhirnya kamar tersebut hanya dijadikan sebagai tempatnya belajar, dan tetap pulang ke rumah utama Uchiha untuk tidur.

Berkat kuasa Uchiha yang besar, buku yang belum keluarpun bahkan bisa Obito dapat dan masih tersimpan apik di kamar tersebut. Alhasil kemungkinan besar mereka bisa terbantu dengan kehadiran buku-buku tersebut. Apa lagi Obito adalah salah satu orang yang menyukai alam. Jadi sangat memungkinkan jika buku biologi ada di sana.

"Kita tidak terburu-buru kan? Tema dan tempat sudah kita temukan, untuk info lebih lanjut kita tunggu dari Mr. Louis saja," saran Sakura.

Naruto mengangguk setuju, sedangkan Sasuke menanggapi dengan dehaman pelan saat dilirik gadis itu.

"Ah, aku tidak sabar untuk segera menyelesaikannya."

Sakura terlihat cemberut ketika mendengarnya. "Apanya? Mr. Louis itu sangat tidak tertebak. Dan pertemuan selanjutnya tinggal satu minggu lagi. Berarti kita sudah harus mulai mengerjakan di pertemuan itu. Bisa saja kita diberi deadline hanya seminggu kan? Dan itu menyebalkan sekali."

Jika ditanya siapa dosen palimg menyebalkan, tentu saja Mr. Louis jawabannya. Selain karena deadline yang sangat tipis, bentuk tugas yang diberikan pun macam-macam. Terkadang sangat tak tertebak. Seperti melenceng dan sama sekali tak ada kaitannya dengan biologi.

Wrong Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang