03 • De Bijpassende Duivel

110 21 0
                                    

Tidak sedikit orang yang mempertanyakan asalnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak sedikit orang yang mempertanyakan asalnya. Ketika dijawab, reaksi mereka berbeda.

Apa benar Kile Roell memiliki putri bungsu?

Lerajee tentu tahu apa artinya. Kau tidak dianggap. Benar begitu. Menyedihkan sekali hidup sebagai Lerajee. Tapi, ia tidak berhak untuk bersuara, mengeluh ataupun marah. Rasanya ingin ia mencakar wajah Kile yang tampan itu walau usianya tidak lagi semuda potret dirinya saat masih muda. Jangan bilang, jika wajah itu adalah andalan untuk Kile sukses dengan gundik tercantiknya. Nyai Koespatni.

Lerajee ingin berdecih, tapi wajahnya kini sudah di atas wajah Kile yang tertidur di ruang tengah rumah mereka. Kile yang tenang adalah favorit Lerajee.

"Tampan adalah segalanya. Kau tampan, hidupmu aman. Haruskah saya menemukan pria seperti papa?" gumam Lerajee.

Gadis itu tidak menyadari jika pria yang menyandang status ayah dua anak itu tidak sepenuhnya tertidur. Hanya rehat sejenak sebelum bekerja lagi di ruangannya hingga larut malam. Rupanya anak gadisnya tengah penasaran akan sesuatu.

"Patricia benar." Lerajee mengangguk-anggukkan kepalanya. "Pilihlah pria yang hampir sekelas ayahmu."

Gadis itu menumpukan sikunya di atas meja dan menopang dagu, tetap pada posisi memandangi wajah Kile. Bermonolog seolah Kile mendengarnya. Walau sebenarnya memang dengar dengan sangat jelas.

"Who is he?" Gumamnya lagi dalam bahasa England.

"Tidak dengan siapapun!"

Lerajee tersentak. Posisinya tidak menguntungkan dengan reflek secepat apapun. Saat ia memundurkan tubuhnya karena terkejut. Kancing pada bajunya tersangkut renda yang menghiasi taplak meja. Pergerakannya membuat kain tersebut tertarik. Penyangga lilin, secangkir teh chamomile yang tersisa setengah milik Kile, buku dan sepiring pofertjes kini terjatuh dan menyebab suara yang cukup keras. Lerajee jatuh dan lengannya terkena serpihan keramik.

Lagi dan lagi. Kenapa tangannya gemar sekali tergores?

Kile tidak berniat mengejutkan Lerajee dan membuat gadis itu terjatuh dengan sangat mengenaskan. Pria itu menegakkan tubuhnya dan melihat kondisi putrinya.

Meringis karena merasakan darah mengalir mengikuti gravitasi hingga ke siku dan tetesannya jatuh ke gaunnya. Astaga. Lerajee tahu harga gaun ini mahal. Rasanya ia ingin menangis. Benar-benar ingin menangis. Nyatanya ini terasa lebih perih karena lukanya cukup dalam.

"Lerajee Devi Roell!" sentak Kile.

Mengaku salah, Lerajee menggumam kata maaf berkali-kali. Set cangkir yang sepertinya mahal itu juga pecah akibat ulahnya. Pengasuhnya datang dengan setengah berlari dan ingin. menghampiri Lerajee. Namun aura Kile saat ini menahan langkahnya.

Gadis itu betulan menangis. Ia tidak berbohong jika lukanya dalam dan menyakitkan.

"Sakit, papa," lirihnya di sela isak tangis.

LerajeeWhere stories live. Discover now