22 • Knuffel

54 9 0
                                    

Jangan lupa Vote & Commentbiar aku semangat update Lerajee🫶🫶Happy Reading!>>>>>

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa Vote & Comment
biar aku semangat update Lerajee
🫶🫶
Happy Reading!
>>>>>

Rumit.

Mungkin itu yang bisa menjabarkan bagaimana situasi keluarga Roell saat ini. Lerajee merasa sangat tidak nyaman dengan keberadaan Mathilda. Sementara ia tidak punya hak apapun untuk menolak kehadirannya. Disini, dialah yang harus bisa menerima segala sikap dan perlakuan Mathilda. Perkataan yang selalu membuat Lerajee kian merasa rendah diri, merasa tidak pantas berada di rumah itu.

Lerajee tahu, sungguh tahu posisinya. Tapi jauh lebih menyakitkan ketika tidak ada satupun dari mereka yang berada di pihaknya. Lelahnya Lerajee tidak akan mereka rasakan. Sakitnya menjadi Lerajee tidak akan sampai pada mereka. Ingin pergi, tapi kepada siapa ia melarikan diri?

Victor pun sama. Tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Egonya mulai berkuasa. Victor mengabaikan adiknya hanya karena rasa sakit hatinya.

Malam harinya, dua kakak beradik itu saling berbincang di halaman rumah mereka. Mereka tidak tahu bahwa pembicaraan yang dimulai Victor untuk saling terbuka dari hari ke hati akan berakhir dengan saling mengeluarkan kemarahan satu sama lain. Lerajee tidak pernah sekalipun meninggikan suaranya pada Victor, tapi kali ini ia tidak bisa lagi menahan segala rasa sakitnya.

Jauh lebih sakit bagi Lerajee ketika melihat Kile dan Victor menatapnya penuh luka. Seakan Lerajee adalah penyebab segala petaka yang hadir di hidup mereka.

Victor peduli dengan menemani sang adik dan menanyakan perasaannya. Tapi Victor salah dengan meminta Lerajee tetap bersikap seperti biasa disaat Mathilda semakin menekannya. Sadar atau tidak, Mathilda selalu menegaskan status Lerajee. Selalu mengingatkan tempat seharusnya Lerajee berada. Bukan kediaman Roell. Bukan rumahnya saat ini. Lantas apa yang Victor dan Kile lakukan? mereka hanya diam, seolah membenarkan semua yang Mathilda ucapkan selama ini.

Sekarang Victor memintanya untuk bersikap sebagaimana mestinya?

"Bagaimana aku harus bersikap? diam tertindas dan kemudian pergi secara sukarela?" sarkas Lerajee pada Victor.

"Tidak ada yang memintamu pergi. Kau hanya perlu jadi Lerajee si anak baik dari keluarga Roell!" Victor membalas dengan sama kesalnya. "Dewasalah Lerajee Devi Roell."

Victor berbicara seolah selama ini Lerajee selalu bersikap kekanak-kanakan. Andai dunia memihaknya sedari awal, maka Lerajee bisa hidup dengan tenang, bukan dengan beban rasa bersalah atas penderitaan orang di sekitarnya. Tidak ada yang mau! Bahkan Lerajee tidak meminta pada tuhan untuk dituliskan takdirnya seperti itu. Harus bagaimana cara Lerajee menunjukkan betapa ia lelah dengan semuanya. Memberi pengertian pada mereka, andai ia bisa meminta pada tuhan untuk tidak hadir di antara mereka, akan Lerajee lakukan. Nyatanya tidak bisa.

Tidak ada yang bisa melawan takdir tuhan. Tidak ada yang bisa menyalahi kehendaknya.

Lerajee berdiri dari posisi duduknya, menatap Victor dengan tatapan nyalang. "Harus bagaimana lagi aku mendewasakan diri? Harus bagaimana lagi aku menjadi anak baik Roell seperti yang kau maksud? Harus bagaimana aku bersikap, jika semua yang aku lakukan salah di mata kalian!"

LerajeeWhere stories live. Discover now