10 • Ik Mis Je

100 22 0
                                    

Kile telah berdiri sebagai asisten kontrolir dan naik jabatan menjadi kontrolir berkat usahanya

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.


Kile telah berdiri sebagai asisten kontrolir dan naik jabatan menjadi kontrolir berkat usahanya. Tapi tak mengelak bahwa Patricia sedikit menawarkan bantuannya. Suami wanita itu merekomendasikan Kile kemana-mana. Pada seluruh koleganya, agar pria yang dulunya miskin namun cerdas luar-dalam, bisa mendapatkan jabatan yang menjanjikan di Hindia-Belanda.

Pria itu bergabung di sebuah pendopo setelah mendatangi pemilihan Lurah. Berbincang singkat dengan para wedono serta patih yang membawahi desa itu. Dijamu dengan minuman madu yang hangat. Setipis senyum Kile terbit, sekalipun mereka tidak yakin bahwa tuan mereka itu tengah tersenyum.

Sebab alasan Kile tersenyum adalah minuman itu. Dulunya Koespatni sering membuatkan teh madu hangat agar Kile merasa rileks setelah seharian berkeliling mengawasi kediaman lurah-lurah. Setelah mencermati kehidupan dan kekayaan yang dinikmati wedono serta patih. Membaca catatan keuangan para pemimpin pribumi dan melaporkannya pada atasannya sendiri, yaitu residen.

Tidak ada yang bisa menjamunya sebaik sang Nyai.

"Anda betul-betul melepaskan gundik itu? kini dia menjadi janda." Seorang Patih membuka pembicaraan.

"Dia ingin terbebas dari belenggu pergundikan. Saya tidak tahu apakah dia bahagia atau sengsara hidup di kediaman Roell," jawab Kile, meletakkan cangkir tehnya di atas tatakan keramik-- lepek atau lapik, Kile pernah mendengar istilah itu dari orang-orang pribumi.

Seorang wedono mengangguk pelan. Menikmati minumannya dengan tenang. "Saya mengira bahwa meneer tidak jauh berbeda dengan kontrolir sebelumnya. Malas berkeliling atau asal memilih lurah sebab tergiur dengan uang. Para lurah mencuri uang dari desa dan menjadikannya alat penyuap pada kontrolir sebelumnya. Mudah untuk naik jabatan karena kontrolir sebelumnya juga korupsi."

Kile menyunggingkan senyumnya, kini senyumnya tampak begitu jelas. "Menurut anda begitu?"

Mereka mengangguk kompak. Ada beberapa orang dan semua setuju.

Kile menatap semua yang ada disana. Mereka orang-orang yang dipilih oleh asisten residen maupun bupati tumenggung untuk menjadi wedono-patih-camat. Mereka cerdas dan tanggap menilai. Mereka juga pasti tidak merelakan wilayahnya hancur karena keserakahan, bukan? jangan salahkan orang Eropa saja. Tapi di wilayah mereka saja masih ada banyak tikus yang mengosongi lumbung petani tanpa bersuara. Tahu-tahu sarangnya terisi perabot-perabot berharga ratusan bahkan ribuan gulden. Ini fakta, dimanapun uang masih menduduki puncak piramida kehidupan.p

Sayangnya, tidak semua pribumi merasa tersakiti. Tidak semua pribumi merasa terkhianati. Ada sebagian dari mereka yang tiada tahu diri dan malah memilih untuk menjadi duri rakyat miskin. Satu gulden dalam sehari, tiga puluh gulden dalam satu bulan, dan pajak diberatkan sebesar dua puluh lima persennya. Petani yang menanam padi hingga bisa tumbuh sebagai gabah. Tapi petani malah hidup dengan kukusan ubi tanpa merasa bosan.

Bagaimana Kile tahu?

Pernah dirinya mendatangi sebuah kediaman lurah yang pergi entah kemana. Kile bukannya masuk dengan mengatakan maksud kunjungannya, justru berjalan keluar dan menerima tawaran seorang petani lewat menggiring anak kerbau ke rumahnya. Kile dengan cigarette terapit di bibir, menjauhkan nikotin itu dan menghembuskan asapnya ke udara sore yang mulai menjadi dingin.

LerajeeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu