Chapter-1

57 10 3
                                    

Bruk!

"Aduh! Joy, kalau jalan tu yang bener! Jangan asal tabrak kayak gitu!" teriak seseorang.

"Lho, tunggu-tunggu. Bukannya tadi kakimu yang jelas-jelas sengaja nyerempet kakiku ya?" Joy berusaha membela diri.

"Hah?! Apa Aku nggak salah denger? Aku sengaja nyerempet kaki kotor najis mu itu? Cih! Nggak sudi!" kata orang itu lagi. Namanya Zaky. Dia teman perempuan sekelas dengan Joy. Mungkin bukan teman. Tapi lebih seperti pembuli kelas.

"Iya, mana mau Zaky nyerempet kakimu. Kita nggak percaya tuh"

"Iya. Kita nggak percaya!"

"Huuuuu... Pembohong kelas!"kata yang lain seakan membela Zaky.

"Kalian itu cuman pengen hartanya kan? Makanya kalian belain Zaky. Aku tahu kalau kalian semua lihat Zaky nyerempet kakiku! Munafik!" Joy hanya bisa kesal dalam hati.

"Udah. Nggak perlu disini. Kita pergi aja. Ngelayanin mereka emang bikin sakit kepala." kata Tya. Satu-satunya orang selain Zaine yang tidak ikut membuli Joy. Tya adalah teman baik Joy.

"Emh.. Makasih, ya Tya. Cuman kamu yang mau nolongin Aku disini" Joy sedikit terharu.

"Dasar songong kalian berdua!" teriak Zaky dari belakang mereka.

_______________________

Kehidupan Joy berubah 180 derajat ketika tersebar disekolah nya bahwa orang tuanya telah meninggal. Memang sangat tidak masuk akal karena mereka malah menjauhinya ketika mengetahui kabar itu. Bukannya prihatin atau timbul rasa simpati... Teman temannya yang selama ini dekat dengannya malah memusuhinya. Inilah yang membuat Joy merasa terasingkan.

Mungkin jika Tya juga memusuhinya, Joy sudah pindah dari sekolah itu. Seolah-olah orang orang yang berada disekolah itulah yang memberikan tekanan kepadanya. Tapi, ada satu hal yang membuat dia tetap bersikukuh bersekolah disitu.

________________________

KRIEEET...

"Joy! Apa itu kau?" teriak seseorang dari dalam.

"Iya, nek. Aku sudah pulang!" lalu Joy segera menghampiri neneknya yang sedang duduk diatas kursi sambil menonton tv. Sepertinya, neneknya sedang menonton senetron kesukaannya.

"Bagaimana tadi sekolahmu?" tanya nenek Joy. Namanya Anth.

"Seperti biasa... Mereka selalu seperti itu..." jawab Joy dengan raut muka sedih.

Anth bisa melihat muka sedih yang tergambar jelas di muka cucu kesayangannya.

"Kau tidak perlu sedih Joy. Orang yang sabar dalam menerima segala rintangan adalah orang kuat sesungguhnya." Anth berkata dengan bijak.

"Iya nek. Joy mengerti." raut muka Joy kembali ceria seperti biasanya.

___________________

"Baiklah! Joy, kamu bisa! Kamu lebih kuat dari yang kamu kira!" Joy memotivasi dirinya sendiri sebelum berangkat menghadapi cobaan dalam bentuk sekolah itu.

Biasanya, Joy berangkat ke sekolah naik kendaraan angkutan umum. Sebenarnya dia memiliki sepeda atau motor. Tapi baginya ini lebih nyaman. Begitu pula dengan pulangnya.

____________________

Sruk!

"Joy, tunggu." cegah seseorang. Joy pun berbalik.

"Oh, Zaine. Kenapa kamu memanggilku?" tanya Joy yang heran karena Zaine jarang melihatnya berbicara dengan murid perempuan. Meskipun begitu, Zaine terkenal diantara kalangan para kaum hawa itu.

"Ini. Kau menjatuhkannya tadi." kata Zaine sambil menyerahkan benda yang dimaksud olehnya.

"O-oh. Terima- kasih." Joy pun menerima benda itu.

"Ya. Tentu."

Karena senang merasa ada yang memperhatikannya. Tanpa sadar, Joy terus melihat kearah Zaine. Tentu saja Zaine merasa ada yang aneh dengan Joy.

"Joy? Kau kenapa? Apakah ada yang salah?" tanya Zaine memastikan.

Tidak ada jawaban.

"Ehm! Joy?" panggil Zaine sedikit lebih keras.

"E-eh? A-ada apa?" Joy kaget dan terlihat gelagapan.

"Kau... Kau baik baik saja" tanya Zaine ragu.

"Aku? Tentu. Bagaimana Aku bisa merasakan tidak baik baik saja? Sementara akhirnya ada yang peduli kepadaku di sekolah neraka ini?" kata Joy sedikit sarkas.

"Maaf kan Aku." kata Zaine terlihat sedikit menyesal.

"Maaf, kenapa? Yang kumaksud bukan kamu. Aku hanya senang dan sedikit kesal tentang bagaimana cara mereka memperlakukanku. Sepertinya kamu tidak memiliki salah apapun kepadaku. Jadi... Tidak perlu khawatir. Aku... Hanya merasa sedikit terasingkan."

"Maaf Zaine. Aku pergi dulu. Aku ada urusan lain." kata Joy sebelum pergi.

____________________




MAAF KALAU CERITANYA KURANG BAGUS. SOALNYA AKU PENULIS BARU. TOLONG MAKLUMIN ITU★

*****************************

Another World in the Mirror [Hiatus]Where stories live. Discover now