Chapter-19

9 5 2
                                    

"Sepertinya aku tahu dia kemana!"akhirnya Richard angkat bicara. Setelah berusaha mencari ke berbagai tempat. Mereka berdua berkumpul lagi di rumah Zaine. Mau dimana lagi? Kan Richard disini tunawisma?

"Sebaiknya kita segera berangkat."

___________________________

CIPLAK!

CIPLAK! CIPLAK!

Suara orang menginjak tanah becek. Tanah menjadi basah karena hujan. Hujan deras mengguyur dunia di dalam cermin ini. Lingkungan sekitar saat ini terlihat sangat sejuk. Walaupun hujan deras, jalanan di kota masih ramai. Banyak orang berlalu-lalang menggunakan payung.

"Kita kemana?"Zaine sedikit berteriak agar suaranya tetap terdengar.

"Sudah ikut saja!"

Whusss...

Tanpa memedulikan Zaine yang sedang berkutat dengan bajunya. Richard terus berjalan lurus. Dia, dengan kesulitan menerjang angin. Karena satu itu angin bertiup sangat kencang.

"Yah.. Kalah lagi.... Hari ini aku lose streak... Jadi males kali. Kayaknya aku kena sistem dark moonton deh."

"Benar. Pasti kau disini. Kemana lagi?"kata Richard yang tiba-tiba muncul dari samping.

Di sekitar taman memang terletak tempat berteduh. Disitu juga terletak kursi putih yang cukup untuk dua orang. Entah siapa yang membuatnya. Tapi tempat itu memang terlihat sudah tua. Bahkan permukaannya hampir semua ditutupi tanaman merambat.

"Kenapa kamu tahu aku berada di sini?"

"Ya lah.. Orang aku punya mata batin."

"Hosh... Hosh... Joy?"

"Kenapa kalian semua kesini?"

"Kamu mencarimu."

"Kenapa? Aku sudah besar. Aku sudah bisa menjaga diriku sendiri."lalu Joy beranjak bangkit dari tempat duduknya. Ketika dia akan pergi, Richard tanpa sengaja menarik jubahnya.

Srek!

"A-apa itu?"Richard kaget ketika melihat corak berwarna hitam di lengan Joy.

Saat itu Joy sedang mengenakan baju lengan panjang. Hanya saja, kain bajunya dari bahunya sampai tangannya tips. Baju keemasan yang indah.

"Kamu... Nggak perlu tahu.."

"Perlu! Kami perlu tau! Kita kesini bareng-bareng kan?! Kita juga bakal keluar dari sini barengan!"Richard meremas baju Joy sambil menggoyang-goyangkan. Berharap Joy sadar.

Tes! Tes!

"Hiks! Tapi, Aku.."Joy melepas tangan Richard perlahan.

"Apa?! Jangan kabur lagi Joy!"Richard sedikit berteriak.

"Aku tau.. Joy, bukankah kau terkena.. Kutukan?"akhirnya Zaine angkat bicara.

"Ba-bagaimana kamu tau? Zaine?"

"Heh? Felix yang memberitahuku. Dia memang dibayar seseorang untuk membunuhmu. Tapi dia sengaja melemparnya ke danau itu. Agar.. Yang Pasti dia tau kau akan selamat jika berada disana. Dan masih ada banyak hal yang belum jadi ketahui.."Zaine menjelaskannya panjang lebar.

"Bagaimana Joy? Apa kau mau kembali bersama kami?"

"Ba.. Baiklah."senyum Joy sedikit terpancar. Lalu mereka berjalan bersama. Kembali ke penginapan.

◉‿◉

Another World in the Mirror [Hiatus]Where stories live. Discover now