Chapter-5

19 6 1
                                    

"Selamat pagi semuanya. Hari ini kelas kita akan kedatangan murid baru." kata Dante, wali kelas X.

Kebetulan hari ini Dante mengajar dikelasnya. Jadi sekarang dia menggunakan sedikit waktu mengajarnya untuk memberikan pengumuman ini. Ini tidak akan. Masalah baginya. Karena biasanya dia memang suka bercanda dengan muridnya. Oleh karena itu dia disukai murid muridnya.

"Murid baru?"

"Tumben sekali ada murid baru?"

"Apakah dia pintar?"

"Dia laki laki?"

"Tidak semoga saja dia perempuan."

"Semuanya harap tenang!" kata Dante mencoba menenangkan riuh suara muridnya dikelas.

Wajar saja kalau kelasnya ribut. Bukankah di setiap kelas ketika ada murid baru mereka pasti antusias. Mungkin ada yang merasa senang bisa mendapatkan teman baru. Mungkin ada juga yang merasa ada saingan baru.

"Sebentar lagi dia akan datang. Tidak mungkin kalian akan membiarkan citra kalian rusak pertama kali bukan?" nasihat Dante.

Tap! Tap! Tap!

Terdengar suara langkah kaki seseorang. Sontak murid murid lainnya penasaran dan berusaha melihat lebih jauh lagi siapa yang datang. Tentu saja tetap dalam posisi tempat duduk mereka.

"Sekarang kamu bisa memperkenalkan dirimu." kata Dante mempersilahkan setelah murid itu masuk.

"Halo semuanya. Namaku Richard." kata murid laki laki itu sambil tersenyum.

Seperti matahari, di mata para kaum hawa dikelasnya itu. Dia seperti mengeluarkan sinar yang sangat terang. Sampai sampai membuat mereka sedikit menyipitkan mata untuk melihatnya.

"Baiklah, Richard. Kau bisa duduk di tempat yang sudah disiapkan." kata Dante sambil menunjuk tempat duduk samping Joy.

"Halo."

"Ah! Ha-Halo!" kata Joy gelagapan karena dia sedikit terkejut.

Joy sedikit kesal karena lamunannya tadi telah dibuyarkan.

"Ha-ha. Kenapa kau terkejut seperti itu?"

"Ka..Kamu siapa?"

"Kamu?"

"Oh! Maaf. Aku sudah terbiasa menggunakan kata 'kamu' dari pada menggunakan kata 'kau'."

"Tidak apa. Bukankah itu bagus?"

"Menurutmu begitu?" tanya Joy sambil memiringkan kepalanya.

"Tentu."

"Lalu... Kenapa kamu duduk disini?" tanya Joy sambil memiringkan kepalanya.

"Apa kau tidak mendengarnya? Tadi guru yang menyuruhku duduk disini. Karena katanya disini bangku yang sudah disiapkan."

"Ooh.."

Istirahat makan siang...

"Kira-kira kapan ada menu baru di kantin ya?" Tya penasaran.

"Kan sudah kubilang. Kalau belanja, jangan langsung dengan berbagai menu. Biar nggak cepat bosan...."Joy memberi nasihat.

"Kenapa jadinya kau yang bawel?" ucap Tya sedikit risih.

"Oke, oke. Aku nggak bawel lagi deh... Habisnya kan tadi kamu sendiri yang cerita ke Aku."

"Bener juga sih."

"Kalian lagi ngomongin apa?"

"Hah?!!!" seketika itu juga Joy dan Tya menolehkan kepalanya ke sumber suara.

"Kenapa kalian terkejut begitu?" kata orang itu yang tak lain adalah Richard.

"Kenapa kau kesini?"

"Kenapa? Memangnya tidak boleh?"

"Kalau kamu mau bergabung dengan kami, silahkan." kata Joy ramah. Siapa sangka dibalik sikap Joy yang ramah, ada yang tak menyukainya.

"Tentu. Memang inilah tujuanku ke sini." kata Richard dengan PD.

"Kenapa bangku ini?" tanya Tya penasaran.

"Karena untuk sekarang temanku hanya kalian."

"Bukankah banyak para gadis yang menunggumu?"kata Joy usil menunjuk para perempuan yang melihat Richard diseberang.

"Mereka tidak bisa disebut teman."kata Richard malas.

"Baiklah. Sepertinya kau harus berkenalan dengan laki laki lainnya disekolah ini. Mungkin kau bisa berkenalan dengan Zaine."usul Tya.

"Siapa itu Zaine?"tanya Richard bingung.

"Teman sekelas kita. Astaga! Bagaimana bisa kau secuek itu?"

"Apa? Bukankah aku baru pindah disini?"

"Kukira kamu seharusnya sudah tahu dari awal."

"?"

"Maksudnya Joy.... Bukankah ini sudah istirahat makan siang? Sedangkan tadi kau bahkan kerja kelompok bersamanya. Bukan begitu, Joy?"Tya menjelaskan.

"Hm!" Joy mengiyakan.

"Ngomong ngomong dimana Zaine? Bukankah dia biasanya bergabung disini?"Joy heran.

"Entahlah. Mungkin dia ada urusan."jawab Tya sambil mengedikkan bahu.

_____________________________

"Richard!"

"Tya? Kenapa kau memanggilku?"

"Bagaimana kalau nanti setelah pulang sekolah kita keluar ke suatu cafe?"

"Boleh. Bagaimana kalau kita mengajak Joy juga?"

"O-oh... Baiklah.."kata Tya sedikit kecewa.

Pulang sekolah.....

"Joy!"

"Oh. Richard. Ada apa?"

"Kau mau ikut denganku? Ada Tya juga."

"Kemana? Tiba-tiba sekali..."

"Ke cafe dekat sekolah itu. Apa kau sudah pernah mencoba kesana?"

"Oh.. Kalau disana aku pernah."

"Kalau begitu bagaimana kalau kita ketempat lain?"usul Richard asal.

"Yang benar saja?!"kata Joy sedikit marah

"Memangnya kenapa?"

"Kamu ingin pergi ketempat baru tapi belum memberitahukannya kepada Tya bukan?"

"Tenang saja... Nanti kita beri kabar. Lagi pula dia sekarang sedang berada dimana?"

"Mana kutahu?"

"Tuh kan. Nanti saja kalau kita sudah sampai ketempat baru nya. Bukankah kita akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencari tempatnya?"

"Hmm.... Benar juga sih. Tapi kamu harus ingat untuk memberitahunya."Joy memberi peringatan.

"Siap!"kata Richard sambil memperagakan tentara yang diperintah komandannya.

"Pft!"

"?"

"Maaf. Soalnya kamu lucu sekali."

"Kalau begitu... Ayo kita bergegas!"

Mereka berdua pun segera menuju parkiran. Sepertinya Joy dan Richard semakin akrab. Mereka terlihat begitu senang ketika bersama.

Another World in the Mirror [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang