Chapter-7

11 5 0
                                    

"Hoaaaamm..."Joy mengerjap-ngerjapkan matanya.

Joy membuka matanya. Ketika dia terbangun, masih gelap. Biasanya jarang sekali dia terbangun malam-malam. Tapi, belakangan ini dia sering terbangun ketika malam.

"Sssss....".

Suara yang sering Joy dengar ketika terbangun malam. Sumber suara itu pasti selalu berasal dari gudang samping kamar Joy. Biasanya dia akan menghiraukannya dan melanjutkan tidurnya. Tapi, kali ini dia memberanikan diri untuk mengeceknya.

Karena malam sangat dingin. Joy memakai mantel yang selalu dia pakai ketika musim dingin. Malam disini sama dinginnya ketika siang hari di musim dingin. Joy mengambil kunci dan bergegas menuju gudang. Sepertinya hanya Joy yang bisa membuka gudang itu.

"Aduh. Ngeri juga rasanya kalo udah gini. Apa ini portal isekai ya?"Joy menguap untuk kesekian kalinya.

Cklek!

Akhirnya Joy membuka pintunya. Ternyata rasa penasarannya lebih besar dari pada rasa takut dan kantuk yang sedang dialaminya saat ini. Betapa terkejutnya Joy ketika melihat cermin.

"What? Kenapa dirumah ini selalu ada cermin sih? Keluarga kolektor cermin deh. Kayaknya aku cuman buang-buang waktu tidurku."kata Joy malas dan segera berbalik ingin keluar. Berapa terkejutnya Joy ketika tiba-tiba seberkas cahaya muncul dari belakangnya.

"Si-silau.."Joy berusaha menghalangi cahaya yang menyinari matanya ketika dia berbalik kebelakang. Bahkan ketika dia sudah menutup mata. Cahaya itu masih terasa sangat terang.

Ketika cahaya itu dirasa sudah tidak ada, Joy akhirnya bisa membuka matanya. Cahaya yang tadi bersinar. Joy sangat yakin cahaya itu berasal dari cermin yang sekarang berjarak sekitar dua meter didepannya.

"Memangnya lagi pandemi apa. Masa harus jaga jarak sih."

Ketika Joy mendekat dan menyentuh cermin itu. Dia merasa seperti tersedot masuk kedalam. Walaupun tidak merasa sakit. Tapi rasanya cukup aneh.

"?!"Joy terbelalak.

Ketika dia membuka mata untuk memastikan bahwa dia masih hidup. Joy malah melihat pemandangan luar biasa didepan matanya. Apa yang dia lihat sungguh menakjubkan sekaligus menakutkan. Dia tidak tahu sekarang sedang berada dimana.

"A-apa.. Yang terjadi?"saking terkejutnya, Joy hampir tidak bisa berkata-kata.

Dibelakangnya ada cermin besar serupa dengan yang ada di gudang nya. Sekarang dia sedang berada di hutan. Ada lapangan luas yang terdapat cermin dan Joy ditengah-tengah nya. Tapi bukan itu yang membuat Joy takut.

Ada banyak orang yang mengenakan pakaian adat berdiri menjadi pembatas antara jalan hutan dengan rumput dan cadas cadas disana. Sepertinya mereka orang pedalaman asli. Mungkin mereka menjaga cermin itu. Dan sekarang mereka melihat kearah Joy.

"E-e... Halo."

"Tangkap dia!"kata seseorang yang tiba-tiba menunjuk kearah Joy.

Dilihat dari penampilannya. Sepertinya dia adalah pimpinan orang-orang itu. Ketika dia memberi perintah, tanpa ba,bi,bu, mereka langsung bergerak. Cukup menyeramkan, karena mereka semua membawa tombak.

"Gawat!"Joy bergumam panik.

Karena Joy lebih cepat daripada mereka, Joy berlari masuk kedalam hutan. Mereka yang melihat Joy berlari masuk kedalam hutan bergegas mengejar. Begitu pun dengan orang dibelakangnya dan seterusnya.

"Dimana dia?"

"Aneh seharusnya dia belum terlalu jauh."

"Cepat kejar dia sampai ketemu!"

"Kalian berpencar menjadi empat kelompok!"

Setelah kebingungan sebentar, ada yang menginstruksikan untuk mencarinya lagi. Kemana Joy berlari pergi? Atau lebih tepatnya, kemana Joy bersembunyi.

Sekarang Joy berada diatas pohon. Yap! Dia memang bisa bela diri. Selain larinya cepat, Joy juga mampu lompat tinggi. Ya.... Semacam ilmu meringankan tubuh lah.

"Hup!"Joy melompat turun dari pohon tempat dia bersembunyi. Sekarang situasi cukup aneh untuknya. Tidak ada satu orang pun yang tinggal untuk menjaga.

Joy menatap cermin yang sekarang mengeluarkan sinar redup itu lekat lekat. Jarak diantara Joy dan cermin itu sekarang cukup dekat. Joy mendekatkan tangan nya ke cermin itu. Ada rasa takut yang dirasakan Joy. Bagaimana kalau cermin itu membawanya ketempat aneh yang lain lagi? Itu yang Joy cemaskan.

Tapi, tepat ketika tangan Joy akan menyentuh cermin itu. Cahaya yang seperti sebelumnya muncul. Reflek Joy menarik tangannya untuk menutupi matanya yang silau. Joy penasaran. Hal aneh apa lagi yang akan terjadi pada cermin itu.

"Akh! Silau sekali. Cahaya itu membuatku melihat semua dengan warna serba putih."kata seseorang yang keluar dari cermin.

"Ba-bagaimana kamu bisa berada disini?"

"Joy? Kenapa kau berada disini?"tanya orang itu yang tak lain adalah Richard.

"Bukankah aku yang bertanya terlebih dahu-"

Drap!

Drap!

Drap!

Bunyi derap langkah pasukan yang sebelumnya. Sepertinya mereka berkumpul lagi di tempat awal berpisah. Tentu saja Joy terlihat panik. Dan Richard terlihat begitu tenang. Meski banyak pertanyaan yang muncul dibenaknya.

"Richard! Sebaiknya kita bersembunyi terlebih dahulu! Ayo!"lalu Joy melompat keatas pohon tempatnya bersembunyi sebelumnya.

Richard mengikuti Joy. Dia melompat keatas pohon yang sama. Ada sedikit raut wajah lega dan penasaran di muka Joy.

"Kenapa kita harus bersembunyi?"bisik Richard.

"Ssttt!"Joy memberi isyarat untuk diam.

"Kalian menemukannya?"

"Tidak."

"Kira-kira kabur kemana dia?"kata pemberi perintah.

Mimik mukanya sedikit terlihat aneh dari sebelumnya. Dia seperti melirik sekilas ke pohon berjalannya. Pohon tempat Joy dan Richard bersembunyi. Joy dan Richard tidak dapat melihatnya.

Whuss!

Anak panah melesat tepat disampingnya kepala Joy. Sepertinya mereka telah ketahuan. Oh! Jangan jangan mimik muka tadi adalah isyarat untuk menembak bagi mereka?

Another World in the Mirror [Hiatus]Where stories live. Discover now