7

1.2K 105 0
                                    

Budayakan untuk memberi setidaknya Vote, agar saya bisa lebih semangat untuk menulis.

Tolong tandai jika ada Typo.

Happy Reading

°°°°°°《♤》°°°°°°

Saat ini Heli tengah berbincang kecil bersama teman-teamannya, hanya perbincangan ringan seputar apa yang di lakukan Heli selama libur satu tahun. Mereka tidak belajar kerena guru yang bersangkutan sedang ada urusan, tiba-tiba sebuah notifikasi darurat berbunyi di jam tangannya.

Dan bersamaan dengan itu, sebuah telpon dari Zayyan masuk, Heli tanpa basa basi mengangkat panggilan itu, teman-temannya menatap heran dengan raut wajah khawatir dan tegang yang di tunjukkan Heli.

"Kenapa?"

"...."

"Shit! Jaga adek gue!"

Setelahnya sambungan di putus sepihak oleh Heli, dan saat itu juga ia langsung pergi dari kelas membuat teman-temannya semakin heran.

Tidak mau ambil pusing, akhirnya empat temannya ikut berdiri dari kursi mereka dan mengikuti kemana Heli pergi.

Mereka semakin heran saat Heli masuk ke dalam toilet siswa, dan saat mereka masuk ke dalam sana, mereka langsung tertegun dan memandang dengan kaget ke arah depan.

Di sana, Heli tengah mencoba untuk menenangkan Ed yang sedang histeris dan menyakiti dirinya sendiri dengan cara mencakar kedua tangannya sendiri.

Bahkan mereka melihat Zayyan yang diam mematung tidak tahu harus berbuat apa, anak itu terlihat seperti orang ling-lung.

"Prince.. ini kakak." Heli mulai mendekati Ed yang masih histeris di pojok toilet.

Baju dan wajah anak itu sudah sangat berantakan, baju bagian bawahnya basah oleh air, sedangkan baju bagian atasnya banyak terkena darah dari cakaaran di tangan anak itu.

"Nggak! Maaf ... aku gak akan nakal lagi ... maaf ..." Anak itu terus beringsut mundur walau sudah sangat mentok pada dinding, ia menatap kakaknya dengan tatapan kosong dan ketakutan.

Grep!

Heli langsung memeluk erat adiknya yang sudah sangat kacau. Ia menahan semua pergerakan brutal Ed dan mengelus terus punggung kecil itu, mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, dan dia ada di dekapan kakak kelimanya.

"Ini kakak, Axi. Tenang Prince ..."

Beberapa menit kemudian, Ed akhirnya tenang di dekapan Heli, tapi anak itu tidak bereaksi apa-apa dan hanya diam menatap kosong ke depan.

Heli lalu beranjak dan keluar dari toilet diikuti oleh teman-temannya dan Zayyan, mereka mengikuti tanpa banyak bertanya, mereka tahu situasi dan menunggu untuk mendapat penjelasan dari pihak yang bersangkutan.

Heli membuka pintu UKS dan langsung masuk ke dalam, membuat orang-orang yang ada di UKS terkejut karena Heli tidak mengetuk pintu terlebih dahulu.

Di dalam sana ada penjaga UKS dan beberapa anggota PMR dari kelas 10 dan kelas 11, mereka ingin memarahi orang yang datang tanpa permisi itu, tapi langsung diam tak berani berkata apa-apa saat melihat tatapan mata Heli yang seolah ingin membunuh seseorang.

"Help me."

Satu kata yang keluar dari mulut Heli, tapi membuat teman-temannya mengerti dan mulai mengambil beberapa barang yang di perlukan.

Michael mengambil baskom kecil dan mengisinya dengan air hangat, ia mengambil sebuah saputangan dari saku jas almamaternya.

Memberikan baskom berisi air itu pada Aris, dan langsung di terima oleh si empu, Aris dengan hati-hati mulai membersihkan sisa darah yang ada di kedua tangan Ed.

Prince : Edzard Where stories live. Discover now