16|Gara-gara Rakha

11.2K 733 36
                                    


Kamu tahu aku tak perlu obat apapun lagi saat kamu ada di sampingku, senyummu adalah obat terbaikku ---- Rakha bucin 


....... Rakha menatap mata coklat Mala. Dalam dan Lama. Merekapun saling pandang , manik mata mereka bertemu satu sama lain. Perlahan Rakha memajukan wajahnya ke arah Mala. Semakin dekat dan......

BRUK. Rakha menjatuhkan tubuhnya ke sofa dengan kepala di pangkuan Mala. 

"Gue mau tidur bentar !" Rakha memejamkan matanya.

"Rakha gue belum selesai ngobatin luka lo" Mala menggoyang-goyangkan tubuh Rakha. "bangun dulu"

"Bentar aja gue ngantuk,,"

"tapi..." Rakha menutup bibir Mala dengan jari telunjuknya. Mata mereka kembali bersatu.

"ssttt..." Mala Pasrah. Ia membiarkan Rakha tidur di pangkuannya. Rakha memejamkan matanya. Tidak benar-benar tidur. Itu hanya improvisasinya saja. Hampir saja tadi dia mencium Mala. Untung Rakha masih bisa menahan dirinya.

"Hampir aja gue kebawa suasana La" batin Rakha tersenyum , dan Mala melihat itu.

"Mimpi apa ni anak tidur senyum-senyum?" Mala memperhatikan wajah Rakha. Entah apa yang terjadi , Mala tak habis pikir. Bagaimana tubuhnya penuh luka seperti itu. Jatuh atau berkelahi? Mala membelai rambut Rakha lembut. Menyingkirkan rambut  yang menutupi matanya. Mala tidak tahu kalau Rakha hanya pura-pura tidur. Rakha menikmatinya. Sntuhan lembut Mala membuat hatinya tenang. Membuatnya melupakan rasa sakit di tubuhnya. Hanya dengan melihat wajah Mala saja amarahnya bisa padam.

"Gue pastiin lo jadi milik gue secepatnya La, gak ada yang boleh milikin lo selain gue. Gue ga bisa kehilangan lo lagi" batin Rakha. Rakha memegang tangan Mala.  Menariknya nya ke dadanya. 

"Jangan gitu, ntar gue baper" ucap Rakha. 

"lo ga tidur Kha?" Mala menarik tangannya dari genggaman Rakha. " Duh gue malu" batin Mala. Menutupi kedua wajahnya dengan tangannya. Mengintip Rakha yang tersenyum jahil dari celah kedua tangannya. 

"ini juga ngapain lo pura-pura tidur ,,"  Mala memukul-mukul pundak Rakha.

"aduu,,aduh! " Mala masih terus melakukannya, tidak perduli Rakha kesakitan atau tidak. 

"Gue baru bangun, beneran gue tidur tadi" bohong Rakha. Mala tak percaya. Tiba-tiba....

KRUUk..KRUUk . Terdengar bunyi suara perut Mala. 

" Lo laper?" tanya Rakha . Mala tersenyum sambil mengangguk.

Rakha ingat pagi tadi mereka belum sarapan. Rakha berencana mengajak makan Mala sesampainya di sekolah, tapi sesuatu terjadi. 

"Lo belum makan?" 

"belumlah, gara-gara elo juga!! Lagi nunggu makanan, Afan sama Eby narik gue kesini.!" Mala mengerucutkan mulutnya. Rakha benar-benar gemas di buatnya. Andai saja...

Rakha mengalihkan pandangannya. Dia menggeliat dan  beringsut bangun dari posisi tidurnya. Meraih tas nya di atas meja dan mengambil ponselnya.

Rakha membuka aplikasi watshapnya dan mengirimkan pesan pada Afan.

-------

Afan,Eby , Adara dan Vio masih emnunggu di tangga bawah rooftop . Mereka bahkan tidak menghiraukan bel masuk pelajaran. Mereka mengkhawatirkan Mala dan Rakha.

"By apa ngga lo cek ke atas? barangkali ada apa-apa?" tanya Vio tiba-tiba memecah keheningan. 

"iya , udah lama lo" timpal Adara

My Bad Boy Rakha   (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang