69| Terlambat

9K 629 49
                                    


Mala menatap dirinya di cermin. Dia sudah memakai setelan piyama yang dibelikan Rakha tadi. tapi bukan itu yang menjadi fokusnya. 

"Kha, masak aku keluar kayak gini" ucapnya sambil memperhatikan bibirnya yang membengkak.

"Ini juga" beberapa tanda tercipta di lehernya. Hasil karya siapa lagi?

"Ngga papa." degan santainya Rakha bicara seperti itu

" enak ya ngomongnya" Mala tampak marah " Ngga ada jatah, seminggu!" ucap Mala sambil berlalu meninggalkan Rakha. 

"Seminggu?" tampak panik di wajah Rakha. Dia ingin protes tapi diurungkannya . Mala sudah terlanjur  berada di tengah-tengah anggota Zero di ruang tengah.

"Aden pinjam novelnya" ucap Mala pada Aden yang sedang mengunyah camilan yang di bawa Mala.

"Ambil sendiri di kamar" jawabnya santai. 

"ekhem" Rakha sudah berdiri di belakangnya. 

"Eh, kakak ipar di sini aja, gue ambilin" Aden berlari sambil menggandeng Zayyan "bantuin gue" Aden meminta bantuan Zayyan untuk membawa komiknya ke ruang tengah. Karena jumlahnya yang tak sedikit.

"Heh Rakh? Mala lo apain bibirnya ampe bengkak" bisik Sinyo sedikit menggoda.

"bukan urusan lo" jawab rakha singkat , membuat Sinyo terkekeh.

Mala mengambil coklat yanng ditempatkan di wadah yang terpisah. Farel sengaja memisahkan camilan kesukaan Mala, kalau tidak bakal habis di makan Aden.

"Bang aku mau dong di ajari  memanah" ujarnya tiba-tiba sambil melihat ke arah Ares. Yang langsung mendapat lirikan maut dari Rakha. Ares menelan salivanya .

"Tanya bos dulu boleh ngga?" jawabnya cari aman.

"Kha boleh ya?" rajuknya . Rakha sebenarnya tidak ingin mengijinkan karena mereka pasti bakal sering berdua. Tapi wajah memohon Mala membuatnya tak tega.

"Boleh tapi ..." belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya.

"makasih rakha!" Mala keburu menerjangnya . Sambil melompat , ke gendongan Rakha ala koala.

Aden dan Zayyan datang dengan membawa bertumpuk -tumpuk novel.  

BRUK

Zayyan menaruhnya asal di lantai. 

"Ati-ati donk Zay, hidup gue tuh" Aden tak terima Zayyan memperlakukan novelnya kasar.

"Lebay lu" Zayyan kembalii duduk di sofa sambil melanjutkan game nya.

Melihat tumpukan novel di hadapannya, Mala seperti menemukan harta karun. Dia  melepaskan diri dari gendongan Rakha lalu mulai memilah-milah,mecari novel yag belum pernah dia baca. Rakha haya memperhatikannya saja dari jauh. Yang penting anteng ya Kha hehehe

Tak terasa waktu sudah larut. Mereka asyik mengobrol smpai lupa waktu. Entah apa yang mereka perbincangkan. Mala , dia sudah tertidur dari tadi di sofa dengan tangan yang masih memegang novel.

"Gue ke kamar dulu ya?" Rakha berjalan ke arah Mala, lalu mebopong tubuh istrinya memindahkannya ke kamar. Mala sedikit menggeliat , tapi setelah itu dia kembali terlelap.

"Oke bos" ucap Nio pelan. 

"Kita juga mau tidur" jawab yang lain. 

"ohya minggu depan, yang bisa, ikut ke vila gue, kita liburan"

"Wah beneran bos?" tanya Zayyan

"Hm" jawab Rakha tenpa menghentikan langkahnya.

"yeeay" teriak mereka bersamaan. Sudah lama mereka tidak liburan.

My Bad Boy Rakha   (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang