89|| Diluar Dugaan

7.5K 736 65
                                    



"SERANG!!"  Zero sudah memperkirakan semuanya. Pertarungan tek terelakkan, terjadi di tengah jalan. Kedua kubu saling menyerang. Tak ada yang berani melewati atau mendekat ke lokasi.

Nio, Ares, Sinyo dan Rakha berada di barisan paling depan menahan serangan, tak main-main masing dari mereka harus melawan tiga sampai empat orang sekaligus.

BUGH

BUGH

Mudah bagi Nio utnuk merobohkan mereka, begitu juga dengan Rakha. 

Afan dan Aden dibantu Eby yeng menggantikan Zayyan berada di bagian tengah bertugas memperkecil jumlah lawan yang sampai ke belakang. Mereka harus melumpuhkan lawan yang lolos dari serangan Rakha dan yang lain . Dibagian belakang ada Naufal dan Farel . 

"Bos hati-hati , gerakan mereka terarah, sebagian mereka sepertinya menguasai ilmu beladiri" teriak Nio tanpa menghentikan gerakannya

BUGH 

BUGH 

Beberapa lawan tumbang , tapi tak sedikit juga yang lolos , tugas Afan , Aden dan Eby semakin berat, mereka harus memastikan tak lebuh banyak yang sampai ke belakang . Karena bagian belakang adalah pertahanan terakhir.

BUGH

Pukulan demi pukulan mereka layangkan, menendang punggung juga melumpuhkan gerakan mereka. tak sedikit juga mereka terkena pukulan dan tendangan.

BUGH 

Satu pukulan mmengenai pipi Afan membuat nya sedikit meringis.

"Sial!!" Afan sempat terhenti sesaat lalu kembali menyerang.

"Lawan kita ngga sembarangan" ucap Aden

"Iya,  minimal buat mereka terluka biar memudahkan Farel dan Naufal"

Mereka kembali bertarung saling melawan, separuh musuh mereka roboh. Farel dan Naufal di abntu Gibran bertugas sebagai pengeksekusi,  untuk menghabisi lawan mereka, agar tak ada yang lolos melukai para gadis.

Mata Mala menatap tajam , gerakan dari kubu lawan serasa familiar. Hingga dia tak menyadari dua orang berhasil lolos

"tolong " seseorang berhasil menangkap Vio dan Cantika. Yang berdiri paling belakang.MAla behasil menarik Adara ke belakangnya sebelum musuh berhasil menagkapnya juga. Setelah memastikan Adara aman , Mala berlari menerjang orang yang menangkap Vio. Melepas cengkraman musuh dari tangan Vio dan menendang perutnya hingga terjungkal.

Suara teriakan Cantika membuyarkan konentrasi Gibran. Yang sedang berusaha menjatuhkan musuh yang berada di hadapannya , membuatny aterkena satu pukulan di perutnya

"shit" dengusnya 

Mala menyadari itu, dia tak boleh membiarkan Gibran terpecah konsentrasinya 

"Gib lo fokus aja, gua pastikan Cantika aman" 

"Gue percaya sama lo La"Mala berjalan ke arah musuh yang mencekal tangan Cantika.Dan mulai melakukan serangan. Mala menendang perut musuhnya dari samping sambil menarik Cantika. tapi karena cengkraman nya terlalu kuat membuat Cantika ikut terjatuh bersama orang itu. Mala menginjak tangan musuhnya membuat cengkramannya pada Cantika terleps.

"Lo ngga papa Can" Mala menmbantu Cantika untuk bangun dan membawanya ke tempat aman berkumpul dengan Vio dan Adara. Mala melupakan sesuatu.

Konsentrasi Rakha terpecah saat melihat istrinya ikut betarung. Dia pikir akan mudah menghabisi lawan mereka tanpa harus membuat Mala ikut membantu. ternyata perkiraannya salah, mereka seperti sudah terlatih. Gerakan mereka tidak asal.

My Bad Boy Rakha   (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang