72| Apakah Rakha cemburu?

9.2K 799 89
                                    


Afan menggaruk kepalanya frustasi, pasalnya sejak sepulang sekolah tadi Rakha mengajaknya dan Eby ke sini. Di hutan kecil belakang markas mereka. Untuk apa? melihat Mala berlatih memanah. Tidak secara langsung tapi dengan cara sembunyi-sembunyi. Dibalik pepohonan dari jarak yang agak jauh dari Mala berada.  Beberapa kali Afan menggaruk kakinya yang di gigit semut. Eby pun sama.

"Rakh, kenapa ngga kita samperin aja sih" ucap Eby sambil menepuk tangannya yang dihinggapi nyamuk. Entah sudah berapa banyak nyamuk yang menjadi korbannya. Eby merasa bersalah  karena tanpa sengaja memutilasii beberapa di antaranya. Lebay.

"iya, nanti kalo ada ular gimana ?" membayangkan saja sudah membuat Afan bergidik ngeri. Rakha masih terdiam dengan mata fokus ke depan. Mengamati interaksi dua insan beda gender . Ares sedang mengajari Mala memanah. Sebenarnya di mata orang normal hal itu terlihat biasa tapi di mata Rakha interaksi mereka tampak romantis.

BUGH

"astagfirullah " sudah berapa kali Afan dan Eby terkejut dengan tingkah Rakha yang tiba-tiba memukul pohon, menendang batu dan beberapa kali mematahkan ranting di sekitarnya.

"Kenapa ngga bilang aja kalau cemburu!" perkataan Afan langsung mendapat balasan lirikan tajam Rakha. Afan mendudukkan pantatnya di batu besar pasrah. Sama seperti Eby yang gagal ke cafe bersama Vio gara-gara Rakha. 

***

"La kenapa tiba-tiba pengen belajar panah?" tanya Ares sembari menyiapkan perlengkapan. Target panah sudah dia pasang di pohon. Kini tinggal menyiapkan busur dan anak panahnya. 

"Ada aja , ngga harus mahir sih bang yang penting gue bisa bidik target dengan tepat" Mala tampak ceria. Senyum tersungging di bibirnya. 

"ini La" Ares memberikan busur dan anak panah pada Mala.  Sebelumnya Ares memberitahu Mala bagaimana memegang busur dan anak panah yang benar.

"Ok sekarang kita ambil jarak, kita mulai dari jarak dekat dulu ya?" Mala mengikuti Ares di belakang.

Rakha menatap mereka dengan tajam . Jujur dia merasa cemburu, tapi dia juga tak ingin mengekang Mala.

"kenapa harus panah sih, kenapa ngga minta ajarin nembak aja!" gerutu Rakha.

"Rakh pulang yuk? laper" ucap Afan , cacing diperutnya sudah tidak bisa di ajak kompromi.

Rakha tak menghiraukannya. Mata nya tak lepas dari Mala dan Ares.

Afan dan Eby menarik nafas panjang. Sepertinya mereka akan lama berada di sini.

"Posisi berdiri kamu harus bener La, kayak gini" Ares mempraktekkan pada Mala. Ares membenarkan sedikit posisi bahu Mala. Membuat nya harus memegang bahu dan tangan Mala.

"pandangan lurus ke depan, fokus ke target" mala mengangguk mengerti. Ares sedikit bergidik , merasa seperti ada yang sedang menatapnya tapi di sekeliling tak ada siapapun.

KRETEK

"Astagfirullah" ucap Eby dan Afan serentak, saat Rakha mematahkan ranting di sampingnya dengan tatapan lurus ke depan menatap tajam Ares dan Mala.

"lama-lama di sini, kita bisa jantungan ni Fan"

"Ho oh" Afan mengelus dadanya "sabar,,sabar"

Mala mencoba beberapa kali, awalnya terasa kaku tapi lama-lama dia terbiasa bahkan anak panahnya hampir mengenai target.

"lo punya bakat kayaknya La" ucap Ares di balas senyuman oleh Mala. Jangan tanya Rakha, dia sepertinya dia sedang terbakar.

Akhirnya Ares mengakhiri latihan hari ini karena waktu sudah hampir malam. 

My Bad Boy Rakha   (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang