44| Asing

8.4K 670 33
                                    


Berjuang sendiri untuk mempertahankan hal yang dibangun bersama itu berat, ibarat kamu mempertahankan dinding itu agar tidak runtuh tapi dia menghancurkannya perlahan dari sisi yang lain --- Aukii


Hampir seminggu Mala dan Rakha berpisah. Mereka terlihat asing, meski terkadang masih tertangkap saling curi pandang oleh sahabat mereka.  

"Kenapa sih kalo masih saling cinta ngga kembali bersatu aja!" ucap Vio gemas

"Maksud lo!" ucap Mala

"itu drakor yang gue tonton semalam!" ucapnya asal. Vio merasa gemas melihat kisah cinta sahabatnya itu.

"Sabar , yang namanya jodoh mau gimanapun rintangannya bakal bareng lagi, percaya deh" Adara membalsa perkataan Vio.Ada apa ini? kenapa Mala merasa kedua sahabat nya itu menyindirnya. Adara yang mendapat tatapan dari Mala langsung kelabakan. Rakha tersenyum tipis.

"Tunggu ya La, kalo aku udah berhasil jebak 'dia' kita pasti bareng lagi.

Rakha menelungkupkan kepalany di meja. Dia memilih untuk tidur. Dia segaja tidak memberitahu Mala kalau dirinya sudah tahu alasan Mala menjauhinya . Untuk mempermudah menangkap sang pengancam.

Bel sudah berbunyi sepuluh menit lalu tapi pelajaran belum juga di mulai.  Beberapa anak saling berbincang. Membuat kelas menjadi riuh. Tiba -tiba kelas menajdi hening saat terdengar suara derap langkah kaki. Pak Joko baru aja memasuki ruangan.

"selamat pagi anak-anak?"

"Pagi pak"jawab mereka serempak.

"maaf bapak agak terlmabat tadi kejebak macet" 

"Ohya hari ini siapa yang piket?" Pak Joko melihat daftar nama siswa yang piket hari ini.

"Mala,  tolong ambilkan buku paket di ruangan saya ya?"

"baik pak!" Mala berdiri dari tempat duduknya di ikuti Rakha . Mendengar nama Mala di sebut Rakha yang tadinya hendak tidur reflek berdiri.

"Rakha?kenapa kamu ikut berdiri?"

"Mau ke toilet pak!" ucap Rakha yang langsung ke luar t anpa menunggu persetujuan Pak Joko. tak heran. Semua guru sudah paham dengan sikap Rakha yang seeanaknya sendiri.

"La gue temenin ya?" tawar Adara

"ngga usah kan yang di suruh cuman gue"

"tapi,,"

"ssst gapapa" Mala memberi siyarat Adara dengan matanya agar tidak melanjutkan perdebatan ini.

Mala berjalan ke luar kelas , menuju ruang kantor . Baru beberapa langkah Mala berjalan meinggalkan kelasnya, dia dikejutkan dengan Rakha yang berjalan dari arah berlawanan membawa setumpuk buku di tangannya. 

"Balik!"

"Tapi" Rakha terus berjalan bahkan tidak memberi kesempatan Mala untuk bertanya. Mala mengekor Rakha di belakang. 

"Ini yang namanya asing?" bisik Mala

"Mana bisa aku biarin kamu bawa buku sebanyak ini sendirian!"

"Tapi nanti anak-anak pasti curiga"

"Nggak tenag aja,,guru botak itu memang harus gue kasih pelajaran!" 

"Ssst yang sopan Kha?"

"iya!" Rakha berjalan memasuki kelas di ikuti Mala. Semua mata memandang heran. 

"Loh kok kamu yang bawa ?" tanya pak Joko kepada Rakha.

"Tadi Mala jatuh, tangannya sakit!" Rakha meletakkan buku nya kasar membuat Pak Joko sedikit tersentak.

My Bad Boy Rakha   (END) TerbitWhere stories live. Discover now