4. Janji

11 2 2
                                    

Sapu lidi, benda ini selain terbuat dari daun pelepah kelapa yang serba guna juga ada manfaat tersembunyi terkhusus dua anak kecil.

Saat itu dua anak ini masih kecil. Mereka bermain-main dengan sebuah sapu lidi. Mereka tenggelam dalam khayalannya, menghiraukan orang yang lalu lalang.

"Aku adalah pahlawan dengan pedang," ucap seorang anak itu sambil mengangkat dua batang sapu lidi di kedua tangannya

Lalu dia memberikan sebatang sapu lidi itu kepada temannya sambil berkata, "Kamu ambil satu, mari kita bertarung,"

"Tidak mau, aku mau jadi seorang penyihir," jawab temannya sambil mengambil sebuah sapu lidi yang tergeletak di tanah.

Mereka pun bermain perang-perangan.

"Hore aku menang!" teriak anak itu saat temannya terjatuh

"Tidak boleh! Tidak boleh ada yang mati?"

"Lalu kalau tidak ada yang mati, siapa yang menang?"

Mereka termenung sejenak sampai temannya itu mendapat ide bagus.

"Ada naga, ada naga yang harus kita bunuh,"

Tiba-tiba naga muncul dari langit. Pahlawan dengan pedangnya dan penyihir dengan sapu terbangnya kini memutuskan berkerja sama untuk mengalahkan naga.

Ting, ting, ting.
Buuurrrrr.
Buuumm.
Aaaahh.
Ctaarr.
Duuumm.
Jduuum.

Naga itu pun mati. Akhirnya pahlawan dengan pedang dan penyihir itu pun menikah, hidup bahagia, dan berjanji akan selalu bersama-sama sampai kapanpun.

***

Dua puluh tahun setelah kejadian itu, kini dua anak kecil itu sudah menjadi dewasa. Mereka benar-benar menikah. Malam dengan ribuan bintang menghiasi langit. Tanpa diketahuai siapapun ada bintang jatuh. Saat mereka mengalahkan naga sebenarnya langit malam juga menjatuhkan bintang.

Kekuatan dari Sebuah KepercayaanWhere stories live. Discover now