26. Zom Bagian 2

4 0 0
                                    

Saat aku sudah memahami informasi yang berada di otakku secara tiba-tiba, aku paham. Jalan satu-satunya untuk kembali dari dunia paralel ini adalah menyelasaikan sebuah misi. Aku harus menghadiri sebuah pesta untuk menemui Administrator dan menyampaikan salam dari sosok yang aku temui sebelumnya yang menyebut dirinya Vir Us.

Semua informasi sudah ada di dalam otakku. Jadi aku tidak kebingungan harus melakukan apa. Pertama, aku harus bisa melewati penjaga pesta.

Memang benar, ternyata kenyataan selalu tidak dapat diprediksi. Awalnya aku kira akan masuk dengan mudah, nyatanya aku tertahan oleh penjaga pesta. Dia bertanya asal usulku, undanganku sebagai barang bukti. Gawat, aku akan ditangkap kali ini.

Di saat kritis, muncul dua orang tidak kukenal menolongku. Salah satu, laki-laki berbicara, "Dia temanku,"

Mendengar ucapan itu, penjaga pesta mengizinkanku masuk. Aku tersenyum dalam hati dan ketika hendak mengucapkan terima kasih dua orang: laki-laki dan perempuan itu sudah menghilang.

Melihat keramaian yang tidak pernah aku hadapi, rasa minder menghantuiku. Aku mencari tempat di sudut ruangan menghindar dari keramaian untuk sementara waktu. Sambil mengamati dari sudut, aku melihat semua orang. Isi kepalaku seakan berbicara sendiri. Kira-kira di mana Administrator sekarang? Apa orang-orang di sini nyata? Jika iya, aku ingin berbincang-bincang walau hanya dengan satu orang saja.

Di tengah aku tenggelam dalam pikiranku sendiri, tiba-tiba ada suara lembut menawarkan minuman.

"Teh,"
"Teh?" aku menjawab dengan bingung

Setelah melihat dua gelas yang dipegang perempuan itu, aku menduga. Apa dia benar menawariku atau menawari orang di sampingku?

Aku menoleh ke samping. Tidak ada siapa-siapa, lalu pandanganku kembali ke perempuan di depanku dengan sedikit malu.

Dia tahu sepertinya aku sedang kebingungan. Dia menjawab dengan senyum menyakinkanku, "Iya, ini untuk Tuan,"

Kekuatan dari Sebuah KepercayaanWhere stories live. Discover now