28. Dua Burung Pipit

2 0 0
                                    

Sinar matahari sore menyinari dua ekor burung pipit yang sedang berbincang-bincang di atas pohon.

"Kau mau kemana setelah ini" tanya burung pipit berbadan kecil

"Entahlah," jawab malas burung pipit berbadan besar

Kemarin-kemarin tempat ini masih ramai. Ada hitungan puluhan manusia yang menetap di sini. Namun, sekarang entah mereka ke mana. Ada desas-desus kalau orang-orang dari Inggris sedang memperluas wilayah mereka sampai sini. Tentang tempat tinggal orang di sini sebelumnya, tentu itu bukan urusan dua ekor burung pipit.

Garis-garis cahaya matahari mulai hilang satu per satu. Burung pipit bertubuh kecil terbang kecil menuju benda logam besar yang diam di tanah.

"Sudah tahu tempat tujuanmu?" tanya burung pipit berbadan besar

"Iya aku mau terbang ke Prancis," jawab burung pipit berbadan kecil

Setelah burung itu menjawab singkat, tiba-tiba saja benda logam besar itu bersuara berisik dan bergetar. Benda itu juga mengeluarkan kepulan asap yang mengudara.

"Kau?" tanya burung pipit kecil mengkhawatirkan temannya

"Aku akan tetap tinggal, tapi kau tenang saja. Aku punya rencana,"

Benda logam besar itu bersuara semakin keras.

"Aku akan membiarkan salah seorang manusia memeliharaku. Jadi aku tidak akan kelaparan,"

Melihat apa yang direncanakan sahabatnya itu, burung pipit kecil pun tersenyum dan terbang menuju langit yang bebas.

Tidak beberapa lama, benda logam besar itu bergerak di jalur besi yang sudah dibuat manusia sebelumnya. Sejak saat itu dua burung pipit itu tidak pernah bertemu lagi.

Kekuatan dari Sebuah KepercayaanWhere stories live. Discover now