23. Zom

3 0 0
                                    

Untuk mengatasi penyebaran virus corona maka mulai besok pembelajaran daring diberlakukan. Setiap siswa bisa mendownload aplikasi Zoom di Play Store. Terima kasih.

Hari ini adalah pertama kalinya pembelajaran daring dilakukan sejak kepala sekolah mengumumkannya kemarin.

"Gawat aku lupa mendownload aplikasinya." ucapku sambil melihat jam dinding di rumah yang menunjukkan pukul 06.57

Aku segera mendownload aplikasi Zoom di Play Store.

Aplikasi berhasil diinstal.

Begitu aplikasi berhasil terpasang aku sedikit ragu. Seingatku aplikasi Zoom itu o nya dua, tapi ini hanya satu. Karena waktu hampir habis, sama seperti sekolah, jam tujuh harus sudah berada di sekolah, begitu pun dengan daring ini. Aku menghiraukan rasa penasaranku dan memencet aplikasi begitu saja.

Aneh. Saat aplikasi itu mulai berjalan. Tiba-tiba muncul link, padahal aku belum pernah mendaftar sebelumnya. Namun, aku tidak pikir panjang dan langsung mengkliknya begitu saja setelah melihat jam di dinding menunjukkan pukul tujuh tepat.

Seketika semua hitam.

Cahaya matahari menyilaui penglihatan begitu aku membuka mata.

Di mana ini? Aku melihat sekitar. Ada dua orang dengan ekspresi tampak bahagia.

"Kau akhirnya sudah bangun," ucap salah satu orang

"Siapa kalian?" aku bertanya terus tenang.

Mendengar ucapanku. Laki-laki dan perempuan seketika terdiam. Raut wajah mereka seketika berubah drastis.

Laki-laki itu tiba-tiba menusukku dengan sesuatu yang tajam. Membuat penglihatanku kabur sesaat kemudian semua kembali hitam, tapi sebelum itu aku melihat wajah mereka terlihat sangat sedih.

***

"Halo. Sudah sadar?"

Suara itu tiba-tiba membangunkanku. Aku bangun dari posisi tidur. Melihat siapa yang bicara.

Aku tidak bisa melihat wajah yang bicara di depanku dengan jelas, wajahnya seperti tersensor. Yang terlihat jelas hanya perawakannya sangat mirip denganku.

"Aku akan menjelaskan singkat. Sisanya kau pecahkan sendiri, " ucapnya sambil menyentil jarinya ke dahiku.

Sosok itu tiba-tiba menghilang. Sesaat kemudian tiba-tiba kepalaku terasa sakit sekali. Otakku terasa dipaksa menerima informasi yang bersamaan. Informasi itu saling berhantaman di otakku.

 Informasi itu saling berhantaman di otakku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kekuatan dari Sebuah KepercayaanWhere stories live. Discover now