Kekuatan dari Sebuah Kepercayaan

24. Berbuat Baik

Ketika kita tidak kenal dengan seseorang, walau beberapa kali bertemu tetap akan terasa asing. Sebaliknya jika kenal seseorang, andai kata kita tidak bertemu lama, sekalinya bertemu di suatu tempat. Pasti tidak asing dalam artian kita tahu bahwa dia adalah orang yang kita kenal.

Dewi dan lelaki disampingnya, biasa menaiki angkutan umum. Mereka berdua juga sering bertemu dengan orang-orang yang sama. Namun, angkutan yang sekarang dinaiki mereka berdua adalah pertama kalinya.

"Wi,"
"Iya?" Dewi menanggapi sekenanya

Dia sedang memandang sisi kanan kaca angkutan, pemandangan sawah di tepi jalan raya. Angin sawah dan jendela angkutan yang dibuka membuat helai-helai rambut Dewi melayang dengan liar.

"Lihat,"

Dewi pun memalingkan wajah menghadap arah yang berlawanan, sisi kiri angkutan.

Mereka melihat seorang ayah dan anak sedang berbincang-bincang bahagia. Siapa saja yang melihat mereka akan menduga-duga aneh di pikiran masing-masing. "Mereka seperti sudah lama tidak ketemu" misalnya.

Mendengar bisikan Dewi dan lelaki itu, sopir angkutan menganggapi, "Oh, mereka ya. Ayah dan anak itu memang sudah tidak bertemu lama. Bertemu pun anak itu tidak tahu kalau orang yang sering dijumpainya adalah ayahnya. Baru kemarin anak itu sadar kalau orang yang selalu ditemuinya di sini, angkutan, adalah ayahnya,"

"Bapak kok bisa tahu?" lelaki yang bersama Dewi bertanya

"Aku sering bertukar cerita dengan ayah si anak itu. Dia sering curhat kepadaku tentang anaknya. Jadi jelas aku tahu,"

Menjelaskan dengan singkat sopir angkutan kembali fokus dengan apa yang ada di depannya. Dewi pun kembali menghadap ke kanan, jendela, melihat pemandangan dengan rambut yang kembali melayang-layang. Sedangkan lelaki di sampingnya memejamkan mata dan menaruh pinggang.

Mereka memang tidak terlihat begitu peduli. Namun, jangan lupa mereka adalah penyihir dan pahlawan dengan pedang. Dua sosok orang berbuat baik bermotif naik angkutan umum.