11. Mengantar

7 2 0
                                    

Malam ini hujan rintik-rintik, disertai juga sesekali kilatan petir. Di tengah hujan seperti ini semua orang berada di dalam bangunan, terlindungi dari air hujan. Tengah malam ini hanya menyisakan mereka berdua.

"Mas Dewa, yakin akan pergi sekarang. Apa tidak menunggu hujannya berhenti dulu," cegah Sekar Indah yang berdiri sejajar dengan Ranu Sadewa. Mereka berbagi payung di tengah hujan.

"Yakin In, doakan semoga semuanya lancar ya,"

Tidak berselang lama, mobil tentara yang ditunggu-tunggu pun tiba. Mobil itu berhenti tepat di depan mereka berdua.

Ranu Sadewa segera berpamitan kepada Sekar Indah. Sebelum benar-benar pergi, Ranu Sadewa menggerakkan tangannya untuk menyapu air yang keluar dari mata Sekar indah. Wanita itu memang pandai menyembunyikan air matanya apalagi saat malam begini.

"Berjanjilah untuk kembali dengan selamat," ucap Sekar Indah sebelum Ranu Sadewa benar-benar masuk ke dalam mobil.

Ranu Sadewa menjawab dengan senyuman.

"Aku menunggumu, begitu pun dengan anak kita," ucap Sekar Indah sambil mengelus perutnya.

Ucapan terakhir Sekar Indah yang terakhir hanya dirinya yang mendengar. Jarak Ranu Sadewa sudah terlalu jauh untuk bisa mendengar ucapan itu.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pilih salah satu pasangan favorit kalian dari cerita orang lain.

Buat pasangan tersebut karam di cerita hari ini.

Cantumkan cerita asal dari pasangan yang kalian ambil di akhir cerita.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*Sabuk kiai (Dandang A. Dahlan)

Kekuatan dari Sebuah KepercayaanWhere stories live. Discover now