AWALAN

860 56 1
                                    

__________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

__________________________________

Sebuah ruangan dalam keadaan remang-remang memberikan atmosfer yang sangat dingin untuk setiap makhluk yang berada di dalamnya, terlebih lagi keberadaan sesosok yang sedang duduk sembari tangannya bergerak aktif memberi makan sebuah makhluk kecil berwarna putih dalam kurungan.Dia tampak begitu khidmat dengan aktivitasnya sampai 5 orang yang berada di belakangnya segan untuk menganggu.

"Bagaimana dengan persiapan yang kau lakukan?", sampai suara rendah bergema tersebut keluar, membuat salah satu dari mereka membuka mulut.

"Semua siap. Kita akan bergerak sesuai rencana"

"Bagaimana dengan organisasi mereka?"

"Maksud Tuan Tapops? Kami pastikan mereka tidak akan bisa bergerak", jawabnya yakin.

"Jangan lupakan soal tempur-A", bisik seseorang disamping pemuda. Namun yang dibisiki hanya bergeming.

Sang Tuan melirik sekilas pada pemuda dengan topeng di belakangnya. Matanya bersitatap dengan burung hantu yang bertengger di pundak pemuda itu.

"Pastikan rencana ini berhasil. Kita menunggu lama untuk itu, Planet Jampara berhak mendapatkan kebebasan mereka"

"Baik Tuanku", jawab mereka berlima serempak kemudian berbalik mundur meninggalkan ruangan.

"Aslan",

Yang dipanggilpun menoleh, dia mengurungkan niatnya untuk ikut beredar dengan teman-temannya.

"Ya, Tuanku?",

"Aku harap kau selalu ingat untuk berada di posisimu",

Aslan bergeming, tentu saja dia tahu apa yang dimaksud makhluk besar didepannya ini.

"Aku tidak akan lupa", jawabnya mantap.

"Baguslah, kau memang anakku yang berbakti. Senang karena sudah merawatmu", kata Sang Tuang tersenyum melihat peliharaanya yang  mendusel di jari telunjuknya yang besar.

"Terimakasih Ayah .Saya mohon pamit", membungkuk sebentar pemuda bernama Aslan itu bergerak keluar.

Sesampainya di luar, mata dibalik topengnya bersibobrok dengan mata empat temannya.

"Jadi, aku bergerak sekarang?",

Aslan yang ditanya seperti itu hanya terdiam. Kakinya mulai berjalan menjauh menyusuri lorong di ruangan besar yang usang ini, keempat teman dengan beda rupa itu mengikuti di belakangnya.

Sampai kakinya berhenti di depan jendela, matanya menatap ke arah luar. Melihat pemandangan yang tidak pernah berubah sedari dia menginjakkan kaki di planet ini. Melihat temannya yang termenung, salah satu dari mereka yang berupa burung hantu dengan kacamata bulat bertengger di matanya menyahut pelan

"Aslan?",

Aslan menoleh, menatap mata keempat temannya yang sedari kecil berjuang bersamanya.

"Kita bergerak sekarang.", katanya kembali menatap keluar jendela. "Dan jangan sampai lengah dengan halangan sekecil apapun", lanjutnya pelan.

Sebuah peringatan



 - ᑭETᗩKᗩ ᗷᗩᕼᗩᖇᑌ -

 - ᑭETᗩKᗩ ᗷᗩᕼᗩᖇᑌ -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

Selamat datang semua,🖐

Halo disini Qoim menyapa para boyvers yang mampir ke cerita ini 

Pertama, aku ucapin Sangkyu ya karena mau mampir ke cerita abal-abal ini

Saja sih buat cerita ini karena suka sama novel-novel genre fantasy, ditambah aku juga sama Boboiboy dari bocil,

jadi gini deh terbitlah cerita fanfic yang tau deh bagus atau enggak

see you aja di next chapter..

.

Slogan hari ini 

TERBAIK 👍 

BOBOIBOY : PETAKA BAHARUWhere stories live. Discover now