BAGIAN LIMA BELAS

221 38 25
                                    

________________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

________________________________________

Yaya mengerjap. Sedikit tak menduga siapa diri sebenar sosok yang sudah menyelatkannya ini.

"Tuan... Kakek BoBoiBoy?" Yaya bertanya dengan ragu. Bukan apa-apa. Pasalnya dia selama ini hanya tau bahwa Ibu BoBoiBoy memang keturunan bangsawan, tapi...

"Apa aku terlihat tidak seperti bangsawan?" Sekali lagi pikiran Yaya terbaca dengan tepat. Membuat pipinya memerah karena malu.

"Ma-maaf," cicitnya menunduk.

Lantas saja pria yang sekarang kita panggil sebagai kakek BoBoiBoy ini tergelak. Merasa geli dengan tingkah manis gadis yang pernah cucunya ini ceritakan.

"Tenanglah. Aku tidak terlalu peduli dengan hal seperti itu. Jadi? Amato bilang kau ingin menemui Sebat, bukan begitu?"

Yaya mendongak, kembali terperangah. "Apa kakek...?"

Kakek BoBoiBoy mengangguk. Membenarkan apa yang ada di pikiran Yaya saat ini. Lagi-lagi Yaya tercekat, dia tak menyangka bahwa Paman Amato sampai berpikiran sejauh ini. Meminta bantuan pada mertuanya sendiri apabila ada hal yang tidak mereka inginkan di tengah jalan. Dan itu benar terjadi sesuai perkiraanya.

"Lalu, dimana Paman Amato dan yang lainnya sekarang?"

Kakek menggeleng. "Kemungkinan mereka ada di Jampara sekarang. Kakek tidak bisa memastikan," jelas Kakek memberikan opini.

Yaya menghela. Firasatnya mengatakan mereka dalam keadaan tidak baik sekarang. Karena itu dia harus bebuat sesuatu sekarang. Dia tidak bisa terus berada dalam kondisi aman seperti ini sementara yang lain berada dalam bahaya.

"Saya harus mencari mereka Kek," ucap Yaya sedikit memohon. Dia tau Kakek tidak akan mengijinkannya seperti tadi. Tapi dia tidak tenang. Dia sudah terpisah misi dengan sahabat laki-laki nya yang lain. Dia tidak mau semakin terpecah seperti ini.

"Tidak Nak. Amato memberikan pesan padaku untuk membantumu mencari Sebat. Percayalah, Amato dan sahabatmu baik-baik saja. Kau harus ingat tujuan utamamu pergi."

Itu benar. Dia tidak mau.. Ah, sudahlah. Apa yang dia khawatirkan? Seharusnya dia tau siapa Amato dan Ying. Lagipula Qually bersama mereka. Mereka pasti baik-baik saja. Itu benar. Karena itu tugas utama mereka harus dia yang menyelesaikan. BoBoiBoy dan yang lain pasti tengah menunggu sekarang.

Yaya mengangguk. "Tolong bantu saya menemukan Profesor Sebat," ucapnya memohon dengan yakin.

Kakek tersenyum. Merasa tertular semangat gadis didepannya. "Baiklah. Kalau begitu ikut aku gadis muda."

(0)

BoBoiBoy kalut. Semua emosi benar-benar bergumul menjadi satu di otaknya. Sampai dia kesulitan untuk membedakan mana emosi dan mana logikanya.

BOBOIBOY : PETAKA BAHARUWhere stories live. Discover now