BAGIAN TUJUH

398 44 0
                                    

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

Yaya berjalan menuju camp pengungsian dengan terburu, hampir berlari.Dia benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi, seiingatnya keadaan sudah tenang waktu dia menghampiri Boboiboy.

Dan benar saja apa yang dia kira, disana terlihat seorang pria paruh baya dengan tubuh tinggi berkacamata terlihat memperlihatkan wajah panik.Jas hitam mahalnya terlihat sangat kusut.

Yaya berjalan pelan mendekat,

"Abah ada apa?",

Dia adalah ayah Yaya, itu kenapa dia tidak asing dengan suara yang berteriak tadi.

Menoleh pada seseorang yang bertanya padanya, Pria paruh baya itu menjawab "Pasien ini terlihat memiliki gejala penyakit kulit, mungkin karena tumbuhan yang melilitnya tadi.Aku menyuruh gadis itu untuk tidak memegangnya dulu karena kita tidak tau itu menular atau tidak",

Mendengar penjelasan itu, Yaya ikut berjongkok disampingnya ayahnya dan bergumam "Terlihat seperti eksim",

"Dari luar memang seperti itu, tapi aku tidak yakin ini eksim biasa setelah melihat apa yang terjadi tadi",

Dengan sarung tangannya, Ayah Yaya terlihat mengoleskan krim pada kulit tangan dan leher pria tadi.

"Uh panas", keluh si pria ketika kulit lehernya bergesekan dengan krim itu.

"Tenanglah, ini akan meredakan sedikit rasa gatalmu.Tolong jangan terus menggaruknya, agar nanti tidak melepuh.Dan pastikan selalu mencuci tanganmu setelah beraktivitas dan hindari kontak kulit dengan siapapun dulu",

Semua orang yang mendengarkan penjelasan Ayah Yaya yang mana merupakan seorang dokter, merasa begidik.Perasaan takut dan kalut seketika menyergap mereka.

"Apa dia harus dibawa ke rumah sakit?", tanya seorang gadis yang duduk disamping pria tadi.

"Kau keluarganya?", tanya Pak Yah, Ayah Yaya.

"Aku anaknya", jawabanya pelan.Sorot matanya yang terlihat khawatir dan lelah secara bersamaan membuat Pak Yah tidak tega, dia melihat bagaimana ayah anak ini melindungi putrinya dari bunga itu tadi.

"Aku sarankan iya.Kita tidak tau akan ada gejala apa setelahnya, aku harap tidak ada yang perlu dikhawatirkan tapi akan lebih baik jika kita berjaga-jaga", jelas Pak Yah panjang, memberikan solusi.

"Baiklah", jawab sang putri dengan kepala menunduk lesu, kentara sekali dia merasa bersalah.

Yaya menyentuh pundak gadis seumurannya itu dan tersenyum menenangkan

"Tenanglah aku yakin Ayahmu akan baik-baik saja",

Sang gadis pun tersenyum, sedikit mencoba untuk kuat.

"Ya, terimakasih"

Pak Yah yang melihat itu ikut tersenyum, sedikit bangga karena putrinya ini selalu memberikan dampak positif pada orang-orang disekitarnya.

BOBOIBOY : PETAKA BAHARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang