BAGIAN EMPAT BELAS

197 33 5
                                    

___________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___________________________

"Ying, kau sudah sadar?",

Ying melenguh. Merasakan kepalanya yang sakit bukan main seperti baru saja dihantam godam raksasa. Dia bergerak duduk. Mengabaikan lantai dingin yang membekukan kulitnya dan menjawab pertanyaan cemas yang mengalun tadi.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?", balas Ying bertanya.

Suaranya terlalu lirih tapi beruntungnya Qually yang berada di sel sebelah Ying dapat mendengarnya.

"Aku baik. Syukurlah kau sudah bangun. Kau pingsan berjam-jam tadi, sampai kukira kau sudah mati".

Kalau saja kepalanya tidak terus berdenyut Ying pasti akan membalas pertanyaan itu dengan kesal.

"Bagaimana dengan Paman Amato? Dia baik-baik saja?", tanya Ying kembali.

Ying dibuat heran dengan Qually yang tak langsung menjawab pertanyaannya. Kini firasatnya mengatakan ada yang tidak beres dengan pemimpin mereka.

"Paman dibawa pergi. Aku tidak tau oleh siapa, tapi sepertinya dia kenal dengan orang itu mengingat Paman memanggil namanya", balas Qually lesu.

Nafas Ying tercekat. "Siapa?",

"Dia bilang Jam Haguk",

Jam Haguk.

Ying belum pernah mendengar nama dengan ciri khas seperti itu. Tapi entah kenapa dia merasa familier.

"Apa yang ingin mereka lakukan dengan Paman?",

"Aku juga tidak tau. Apapun itu yang pasti niat mereka tidak baik. Kita saja di penjara sekarang",

Ying menghela. Menyandarkan tubuhnya ke tembok berlumut dibelakangnya. Dia lelah luar biasa. Merasa frustasi dengan kejadian pilu bertubi-tubi yang menimpa mereka.

Dia pingsan dua kali. Pertama saat dikapal dan berakhir dia kehilangan Yaya.

Kedua, setelah dia mengamuk pada segerombolan orang bertopeng burung hantu karena hendak menjebloskan nya ke penjara dan berhasil.

Kini, masalah semakin memburuk dengan dibawanya Paman Amato. Terlebih lagi jam kuasanya diambil. Jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.

Ying menekuk lutut. Menyembunyikan wajahnya di lengan yang dia lipat. Jujur saja dia takut. Dia berada di tempat yang tak ia ketahui, dikurung, dan tidak punya kekuatan untuk membebaskan diri.

Dia merasa tidak berguna sekarang. Ingin menangis tapi itu tak menyelesaikan masalah. Oh, Fang akan mentertawakannya jika melihat betapa payahnya dia saat ini.

"Huft", Ying mendongak. Menghembuskan nafasnya keras mengakibatkan uap mengepul keluar dari mulutnya.

Tangannya mengepal. Dia tidak boleh pasrah seperti ini. Dia yakin pasti ada sesuatu yang bisa dia lakukan tanpa bantuan jam nya sekalipun.

BOBOIBOY : PETAKA BAHARUWhere stories live. Discover now