BAGIAN DUA PULUH

217 37 20
                                    

_________________________

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

_________________________

"Apa kau bisa berdiri Paman?"

"Aku bisa, jangan khawatir."

"Pelan-pelan saja."

"Setelah ini kemana?"

"Belok kiri, setelah itu ada saluran pembuangan. Kita lewat sana."

Kaizo mengernyit. Telinganya yang terbalut topeng mendengar suara sayup-sayup yang tak begitu asing dari arah terowongan. Membuat benaknya menggeliat tak nyaman.

"Ada apa?"

Kaizo menoleh. Menatap rekan prajurit bertopeng disamping kanannya.

"Tidak ada. Aku ingin ke belakang sebentar."

"Baiklah. Jangan lama-lama. Sebentar lagi istirahat selesai."

Kaizo mengangguk paham lalu berdiri dan melangkah menjauh. Belok kiri sesuai arah menuju toilet, namun langsung berbalik mengendap menuju arah berlawanan. Berlari sepelan mungkin dengan suara teredam agar tak mengundang curiga rekan penjaganya.

Merapatkan tubuh ke dinding, Kaizo melongok. Netra rubinya memindai terowongan gelap di ujung, mencoba mencari pemilik suara tadi.

Lalu, dia tersentak. Tepat seperti dugaanya. Itu Laksamana Amato, bersama Ying dan Qually. Tampak terseok dan mengendap-endap mencoba kabur. Melihat targetnya di depan mata, Kaizo kembali menoleh kebelakang. Oke, aman. Lantas pemuda itu bergerak cepat menuju tempat mereka berada.

Ying sendiri tak tahu apa rencananya ini akan berhasil dengan baik atau tidak. Yang terpenting dia mencoba sekuat yang dia bisa. Walaupun tadi Paman Amato sempat menolak lantaran Mechabot masih disekap, tapi beruntung Qually bisa meyakinkannya untuk menjemput Mechabot setelah meminta bantuan.

Namun, kini. Sekujur tubuhnya gemetar. Penjaga yang ia kira akan muncul 12 menit lagi tampak berdiri dengan gagah di depannya.

Paman Amato dan Qually langsung saja memasang badan didepannya. Memberi perlindungan. Mata mereka serempak menatap nyalang penjaga bertopeng ini. Tapi anehnya, tidak ada sikap siaga yang ditampilkan sosok ini.

Ia justru terlihat tenang dan mengangkat topengnya hingga tampak wajah rupawan miliknya sebagian.

"Kaizo!" Serentak mereka terkejut. Kaizo mengangguk membenarkan.

"Bagaimana bisa kau ada disini?" tanya Amato.

"Aku diutus Laksamana Maksamana untuk mengikuti kapal kalian. Beruntung kalian baik-baik saja. Sekarang ayo, kita pergi dari sini sebelum pergantian penjaga."

Mereka menurut dan bernafas lega. Setidaknya ada satu pemandu untuk mereka kabur dari tempat ini. Kemudian, Kaizo bergerak merogoh kantung jubahnya yang tersembunyi. Mengambil sebuah bola yang ternyata adalah power spera.

BOBOIBOY : PETAKA BAHARUحيث تعيش القصص. اكتشف الآن