' ʏᴀɴɢ ᴛᴇʀᴀʙᴀɪᴋᴀɴ ᴍᴜʟᴀɪ ᴍᴇɴᴄᴀʀɪ ᴘᴇʀʜᴀᴛɪᴀɴ'.
Hidup normal layaknya manusia biasa tidak sepenuhnya dirasakan oleh superhero ini.
Saat orang lain memikirkan masa depan mereka sendiri, mereka menggunakan kekuatan mereka untuk menghidupkan masa depan ora...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Momen sarapan kali ini sangat berbeda dengan biasanya.Yah, jika biasanya hanya diisi oleh dia dan Ochobot sekarang ayah dan ibunya ikut serta menghangatkan suasana ini, tidak lupa Ochobot sekarang bisa sedikit berbincang-bincang dengan makhluk sejenisnya, Mechabot.
"Boboiboy ayah ingin bicara serius denganmu"
Mendengar kalimat serius dari ayahnya membuat Boboiboy seketika mendongak dan menghentikan kegiatannya mengunyah makanan.Bukan hanya dia, semua yang ada di meja makan itu melihat ke arah orang yang biasanya penuh lawak itu dengan serius.
"Bicara apa?" tanya Boboiboy sambil menyuap kembali makanan ke mulutnya.
"Kapan kau menikah?"
"UHUK"
Boiboy tersedak dan batuk itu terus berlanjut dengan mata Boboiboy yang melotot. Ochobot dan Mechabot juga ikut-ikutan shock mendengar itu, berbeda dengan ibu Boboiboy yang langsung memberikan segelas minuman kepada putranya itu.
Dia tahu bahwa ayahnya ini kadang bersikap konyol tapi dia tidak pernah menyangka jika pertanyaan seperti itu benar-benar keluar dari mulut ayahnya.
"Eh, apa yang kau tanyakan itu membuat terkejut saja" omel ibu Boboiboy pada suaminya.
"Kau sendiri yang ingin bilang ini pada Boboiboy kan?", bela Amato dan menatap istrinya.
"Iya tapi bukan saat makan", entah kenapa ibu Boboiboy juga merasa kesal dengan pertanyaan itu.
"Lagipula aku hanya bercanda kenapa kau serius sekali sampai tersedak seperti itu? Oh atau jangan-jangan kau memang sudah-"
"Assalamuailakum, Boboiboy"
Dan Amato hanya mampu tersenyum aneh kepada Boboiboy setelah mendengar suara orang yang sedang mencari putranya itu.Boboiboy yang ditatap langsung pergi menuju ruang depan.
"Waalaikumsalam, sebentar Yaya"
Tepat saat Boboiboy membuka pintu, Yaya menyodorkan sebuah tempat makan warna orange berukuran sedang kepada Boboiboy.
"Nah, kau pasti belum sarapan kan?", katanya dengan senyum cerah.
Perasaan tidak enak langsung menyergap setelah mendengar maksud kedatangan Yaya, biasanya gadis itu memang akan membawakannya sarapan seperti ini setiap paginya.Tidak setiap hari sih, tapi sering.
"Maaf Yaya tapi aku sudah sarapan" jawab Boboiboy dengan rasa bersalah.
"Oh, seperti itu ya" tanggap Yaya dengan lesu.
Tidak ingin melihat gadis didepannya ini muram, Boboiboy langsung mengambil kota makanan itu dari tangan Yaya dan berkata dengan semangat.
"Tapi bisa aku makan nanti saat makan siang di kampus"
