01

423 18 11
                                    

"Den! Tunggu-"

Seorang gadis bermanik coklat tengah berlari mengejar cowok yang sedang berjalan menuju parkiran. Setelah acara perpisahan kelas dua belas selesai dilaksanakan, kini seluruh siswa dibubarkan untuk pulang. Cowok itu menghentikan langkahnya.

Ia mengangkat sebelah alisnya. Menatap cewek itu dari atas sampai bawah. Nampak dilihat sedang tersenyum cerah.

"A-aku mau ngomong sebentar sama kamu" ujarnya terbata.


Denan seolah tidak peduli. Ia kembali melanjutkan langkahnya. Tidak menyahut ocehan cewek yang sekarang sedang mengikutinya.

"Denan! Aku tadi lihat kamu keluar dari ruang BK. Kenapa? Kamu ada masalah lagi? Sini cerita." Ujar cewek itu terus membuntuti Denan.

"Denan kok diem aja sih, aku tanya loh."

"Denan jawab dong."

"Den-"

Ucapan sang gadis terpotong ketika laki laki itu berhenti dan menatapnya serius.

"Lo bisa diem gak?!" Bentak Denan membuat si gadis menunduk.

Tempat parkiran sudah sepi. Disana tidak ada siapapun kecuali mereka. Denan sebisa mungkin menahan amarahnya. Dengan sengaja ia menarik dagu cewek itu. Tatapannya sudah tidak main main lagi.

"Gausah ngejar-ngejar gue."

"Gue gasuka sama cewek kaya lo!"

Cewek itu menutup kedua matanya ketika Denan menaikkan nada bicaranya. Sebisa mungkin ia menahan rasa sakitnya. Bahkan dia masih bisa tersenyum.

"M-maaf, Denan." Ucapnya.

Laki laki bertubuh jangkung itu menatapnya lamat. Kemudian ia kembali melangkahkan kakinya. Meninggalkan cewek itu sendirian.

-Wellcome To 01-

"Terkadang apa yang kita inginkan belum tentu Tuhan wujudkan. Namun, bukan berarti kita gagal untuk mendapatkan."

~Rayasha Alvyna

-

-

-

Pagi yang cerah membuat hari terkesan lebih indah. Di SMA Nusantara sedang mengadakan kegiatan kerja bakti. Semua siswa siswi disuruh untuk membersihkan kelasnya masing-masing.

"Al kamu yang nyapu ya." Perintah ketua kelas XI MIPA 2 - Raya.

"Si eneng, tumben biasanya juga rajin." Jawab Aldi sambil menerima sapu dari Raya.

"Itukan biasanya, manusia ga selalu monoton kali." Ujar cewek itu.

"Yaelah Ray, pasti lagi pms." balas Aldi sebelum ia melanjutkan kalimat keduanya.

"Kalo ngga ya habis ditolak Denandra, pftttt.." Aldi melengkapi akhir kalimatnya dengan suara tawa yang cukup keras.Hal itu membuat Raya mendengus.


Aldi adalah sahabatnya sedari SMP. Mereka sudah seperti saudara. Maka dari itu, tidak heran jika Aldi selalu tahu perasaan sahabatnya.

"Ray, gue doain besok lo jadian sama Denan. Percaya deh sama gue." Entah serius atau tidak cowok itu masih menahan tawanya.

"ALDI!" Gertak Raya sambil memukul laki laki itu dengan sapu yang ia pegang.

Dear Dera - The Story of Denan and RayaWhere stories live. Discover now