15

79 6 2
                                    

"Lo?" Aldi terkejut melihat perempuan itu.

Ternyata dia adalah Viona. Gadis cheerlearder yang juga naksir ke Denan. Entah datang darimana. Tadi ia belum ada disini waktu Aldi menjemput Raya.

Aldi tidak bisa ikut campur masalah ini.
Tetapi ia tidak mau melihat Raya sedih. Laki-laki itu memutuskan untuk keluar. Ia menghampiri sahabatnya yang sedang duduk sendirian.

"Ray?" Panggil Aldi.

Gadis itu menoleh. Aura wajahnya sangat suram. Hal tersebut membuat Aldi merinding sendiri.

"Jangan gitu dong, dia bukan siapa-siapanya Denan." Ujar Aldi mencoba menghibur Raya.

"Al, kayaknya aku mau pulang aja deh." Ucap Raya membuat Aldi merasa bersalah.

"Mau pulang aja?" Tanya Denan membuat Raya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah, kalau gitu biar nanti kita samperin aja orang tuanya Denan. Lo tau kan?" Lanjut cowok itu lagi lagi diangguki oleh Raya.

-Chapter 15-

"Ketahuilah bahwa setiap manusia memiliki kelemahannya masing-masing."

~Auna

-

-

-

"Raya.." lirih seorang laki-laki yang belum sepenuhnya sadar.

"Ra..." Lanjutnya masih mengigau.

"Denan?" Gadis yang berada disampingnya terkejut sekaligus kecewa.

"Den, ini gue. Viona." Jawab gadis itu.

"Ra..." Namun, Denan tetap memanggil nama Raya dan tidak mendengarkan ucapan Viona.

Hal tersebut membuat Viona merasa kesal. Mau tidak mau ia keluar untuk memanggil cowok tadi. Karena ia adalah sahabatnya Raya.

"Tunggu ya, gue panggil." Ujar gadis itu sembari meninggalkan Denan.

"Aldi!" Teriaknya.

"Tunggu-" gadis itu mengejar langkah Aldi dan juga seorang gadis yang berada disampingnya.

"Kenapa?" Tanya Aldi heran.

"D-denan udah sadar, dia manggil nama Raya terus dari tadi." Ucap gadis itu membuat Raya terkejut.

"Hah?" Beo Raya.

"Ray, sebaiknya lo kesana dulu deh. Biar gue sama Viona yang manggil Dokter." Ujar Aldi membuat Raya setuju.

"Yaudah, aku kesana dulu ya." Pamit Raya melangkahkan kakinya menuju ke ruangan Denan.

Cit..

Suara pintu dibuka oleh Raya. Ia memasuki ruang itu. Kemudian menghampiri Denan yang masih memanggil namanya.

"Raya.. jangan tinggalin gue.." racau cowok itu.

"Denan, aku disini." Ucap Raya mendekat ke arah Denan.

Gadis itu mengelus tangan Denan. Ia menatap Denan dengan perasaan tak karuan. Khawatir dan juga takut.

"Ra.. maafin gue ya.." ujar Denan.

"M-maaf kenapa?" Tanya Raya.

Namun sebelum Denan menjawab dokter sudah keburu datang. Diikuti oleh Aldi dan juga Viona di belakang nya. Hal itu membuat Raya mundur, memberikan ruang untuk sang dokter yang akan memeriksa.

Dear Dera - The Story of Denan and RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang