21

104 9 0
                                    

Setelah kepergian Reno, sekarang hanya ada mereka berdua di ruangan itu. Anak-anak Darklion sedang keluar untuk mengecek markas. Takut ada yang tidak beres.

"Temen temen kamu pada kemana?" Tanya Raya dengan memandang setiap sudut ruangan.

"Lagi ngecek markas." Jawab Denan membuat Raya membulatkan mulutnya berbentuk seperti huruf 'O'. Namun, detik selanjutnya gadis itu terkejut.

"Hah?!" Pekiknya.

"Markas?!" Lanjut gadis itu masih nampak terkejut.

"Iya" jawab Denan enteng.

"Markas apa?" Pertanyaan Raya membuatnya ingin menempeleng kepala gadis itu.

"Lah? Tadi aja heboh. Gue kira udah tau." Batin Denan mulai merasa kesal.

"Markas buat balapan." Jawab cowok itu yang membuat Raya menjadi bingung.

"Emang bisa ya?" Gadis itu duduk di kursi sambil menatap Denan. Tangannya bertumpu dipinggir bankar. Membuatnya terkesan lucu.

"Bisa." Denan menjawabnya tanpa memandang Raya.

--Chapter 21--

"Hargai perempuan dan pahami sifatnya."

~ Lucky Matthimes

-

-

-

"Woy!" Seruan dari anggota geng yang bernama Gantara bergaung keras di wilayah markas Darklion.

Venus dan teman-temannya keluar dari sana. Kebetulan mereka akan kembali untuk menjenguk Denan. Namun, seruan dari anggota itu membuat mereka mengurungkan niatnya.

"Siapa lo?" Venus mengangkat alisnya sebelah.

Laki-laki itu tidak menjawab. Dia langsung menghajar habis-habisan. Hingga Venus pun tersungkur.

Setahu mereka, Gantara adalah nama geng yang diikuti oleh Jefran. Namun, yang datang kali ini bukan laki-laki itu. Melainkan seseorang yang mereka belum pernah tahu sebelumnya.

Laki-laki yang masih menggunakan helm full face terkekeh sinis. Ia sangat puas karena berhasil membuat Venus tidak berdaya. Cowok itu meninggalkan mereka diikuti oleh beberapa anggotanya.

🌻🌻🌻

Di sisi lain, Raya masih berada di ruangan Denan. Gadis itu menyiapkan barang-barang milik Denan. Karena kata dokter hari ini sudah boleh pulang.

Raya benar-benar membantu laki-laki itu. Denan pun sudah bersiap. Bahkan infusnya sudah dilepas sejak tadi.

Cowok itu sedang menelpon teman-temannya. Ia menyuruh supaya menyiapkan mobil untuk menjemput. Jadi, tidak perlu repot-repot untuk mencari taksi.

"Ky, tolong siapin mobil buat jemput gue." Ujar Denan ketika telpon mereka tersambung.

"Waduh, baik bos!" Jawab Lucky dalam telponnya.

Denan menoleh pada Raya. Cowok itu berkata, "udah?".

"Udah, semuanya udah aku taruh di tas." Jawab Raya.

Tidak lupa juga mereka akan melakukan administrasi. Raya menunggu di depan karena cowok itu yang menyuruhnya. Sementara Denan berjalan sendiri menuju ke ruangan administrasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Dera - The Story of Denan and RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang