12

83 8 1
                                    

Di sebuah ruangan terdapat seorang gadis yang sedang berbaring di ranjang. Ia mulai membuka matanya setelah beberapa saat tidak menyadarkan diri. Gadis itu adalah Raya.

Disampingnya terdapat Aldi yang masih setia menjaganya. Hanya mereka berdua yang ada di ruangan tersebut. Raya mencoba untuk bangkit dari tempat tidurnya.

Gadis itu berusaha untuk duduk. Dibantu oleh Aldi dengan sigap. Cowok itu membantu Raya dengan hati-hati.

"Hati-hati," titah cowok itu.

"Denan mana?" Tanya Raya membuat Aldi merasa jengah.

"Lo baru sadar Ray, gausah nyari cowok itu." Jawab Aldi membuat Raya menghembuskan napasnya berat.

"Minum," pinta Raya yang segera dituruti oleh sahabatnya itu.

"Nih." Aldi menyodorkan segelas air putih kepada Raya.

-Chapter 12-

"Lo pikir perasaan dia sama kaya lo?"

~Aldian Putra Devano

-

-

-


"Ray? Gimana keadaan lo?" Tanya Kinan setelah Raya memasuki ruang kelasnya.

"Raya baik-baik aja." Bukan Raya, melainkan Aldi yang menjawab pertanyaan Kinan.

Cowok itu membantu Raya berjalan. Ia menuntunnya dengan hati-hati. Takut gadis  itu terjatuh.

"Udah, aku gak papa kok." Ucap Raya yang masih terdengar lirih.

"Ck, lo jangan ikut pelajaran dulu Ray. Ntar tambah pusing." Nasehat Kinan membuat Raya menolak.

"Gak. Aku udah ketinggalan pelajaran tadi gara-gara telat plus dihukum sama pingsan." Jawab Raya dengan suara yang ia naikkan agar tidak terdengar lemah.

Sekarang gadis itu sudah duduk di tempat duduknya. Tepat di samping Kinan. Ia duduk dibantu oleh Aldi.

"Hm, baiklah. Kalau pusing bilang." Final Kinan.

"Shapp sengkuu" Jawab Raya membuat Kinan terkekeh.

"Ngeyeeelll." Ledek Aldi sambil mencubit pipi Raya yang membuat gadis itu mencebik kesal.

Sementara Kinan berdehem. "Anjeun gaduh kabiasaan naon?" Gumamnya dengan bahasa Sunda yang tidak dimengerti oleh Raya dan Aldi.

"Lo ngomong apaan?" Kepo Aldi membuat Kinan menatap cowok itu.

"Gak, lupain. Gak penting." Balas gadis itu sembari kembali mengerjakan latihan soal.

"Aldi, Denan gak papa kan?" Tanya Raya membuat Aldi bernapas jengah.

"Gak usah khawatir. Dia laki. Gak letoy kaya lo." Jawab cowok itu sinis.

"Ga gitu Al, maksudnya Denan marah ngga gara-gara aku pingsan?" Ulang gadis itu.

"Marah? Lo pikir perasaan dia sama kaya lo?" Balas cowok itu yang tidak bisa dikendalikan kata-katanya.

Dear Dera - The Story of Denan and RayaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora