Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Pantang nyerah sebelum nangis."
. . .
SEBELUM BACA AUTHOR MAU NGINGETIN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA :)
KALAU ADA TYPO INGETIN YA.
. . . .
Luna duduk di kasur, dia memijat pelan lengannya yang sakit akibat cengkeraman Johnny yang terlalu kuat, belum lagi punggungnya yang terkena handle lemari.
Johnny yang duduk di sofa bisa melihat Luna dari celah pintu yang tidak tertutup. Ada sedikit rasa bersalah, mungkinkah dirinya terlalu kasar? Tapi setelah dipikir-pikir Luna juga tidak menangis berarti dia baik-baik saja.
Ponsel Luna terasa bergetar di saku kemejanya, dia mengambil dan memeriksa bar notifikasi, perasaannya hangat kembali ketika mendapat sebuah pesan WhatsApp dari Jake.
JAKE Luna, PR Pemrograman udah beres belum, aku liat dong bingung nih mau bikin apa.
Luna berpikir sejenak, pemrograman? Perasaan tidak ada PR, apa dia lupa? Untuk memastikan, Luna beranjak membuka laci dan mengambil buku bahasa pemrograman miliknya, saat dibuka sampai halaman terakhir, dia tidak menemukan tugas sama sekali atau mungkin Jake yang salah?
Luna Gak ada Jake, kamu salah kali
JAKE Masa sih? Kirain ada Pr.
Luna Enggak, tenang aja.
JAKE Nomor aku save ya, Siapa tau nanti butuh, aku dapet WA kamu dari grup kelas.
Senyum sumringah menghiasi wajah manis Luna, tanpa disuruh pun dia sudah lebih dulu menyimpannya.
Luna Udah, save juga no aku Jake.
JAKE Iya siap 👍
Johnny heran melihat Luna senyum-senyum sendiri sembari melihat ponselnya, karena penasaran dia memutuskan untuk berjalan mengendap-endap sedikit mengintip di balik pintu.
"Tikus got punya pacar? Masa sih? Emang ada yang mau sama dia?" Bisik Johnny pelan.
"Oy!" Pekik Johnny mengagetkan Luna sampai gadis itu terlonjak sangking kagetnya.
Johnny berjalan masuk sambil berusaha menahan tawa melihat ekspresi kaget Luna, matanya mendelik tubuhnya bergetar persis seperti anak kecil yang sedang melamun terus dikagetkan, Luna yang malu langsung melempar Johnny dengan bantal.
"Kageeeeettt!" Pekik Luna kesal.
"Eitss!" Johnny menangkap bantalnya, "ngajak berantem lo?" Johnny mendekati Luna lalu menggebuk gadis itu beberapa kali, meskipun niatnya becanda dan tidak terasa sakit tapi tetap saja Luna kewalahan menangkisnya.